BINTAN (HAKA) – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bintan, menggelar dialog dengan kelompok ternak serta sejumlah pengusaha bidang peternakan, di Halaman Kantor DKPP Bintan, Sei Lekop, Kamis (21/9/2023) sore.
Forum diskusi itu, dihadiri oleh Wabup Bintan Ahdi Muqsith, Sekdakab Bintan Ronny Kartika, Kadis DKPP Khairul serta pihak Karantina Tanjungpinang.
“Sarasehan bidang peternakan ini untuk mencari solusi tentang permasalahan industri hewan ternak di Kabupaten Bintan,” ucap Ronny.
Sekdakab Ronny mengatakan, ada beberapa keluhan dari kelompok ternak. Di antaranya, peternak saat ini kesulitan mendatangkan bibit sapi dari luar daerah.
“Banyak keluhan dari pengusaha ternak juga terbentur dengan aturan penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan tingkat Provinsi Kepri,” jelasnya.
Namun demikian, Pemkab Bintan akan mencari solusi, agar permasalahan yang dihadapi para peternak itu dapat teratasi, dengan menggelar rapat internal antara Satgas PMK Bintan, Kepala Daerah maupun dinas terkait.
Sebab, secara umum Pemerintah Pusat telah mencabut pemberlakuan pembatasan PMK antar provinsi/daerah di Indonesia.
“Pak Bupati dan Wabup akan jemput bola untuk berkoordinasi dengan Pemprov Kepri dan Kementerian Pertanian. Apalagi kondisi saat ini tidak covid lagi, dan Bintan juga bebas dari PMK,” jelasnya.
Ia menambahkan, salah satu alasan Pemprov Kepri belum membuka secara resmi arus bibit hewan ke Kabupaten Bintan, karena di Kota Tanjungpinang sempat terdeteksi menjadi zona merah PMK beberapa waktu lalu.
Sebab, pintu masuk barang khususnya hewan ternak di Pulau Bintan adalah Kota Tanjungpinang. Jika ini, tidak diperhitungkan dengan matang, maka ada kekhawatiran hewan ternak yang masuk tidak steril untuk warga Bintan.
Dalam kegiatan itu, DKPP Bintan juga membagikan bantuan bibit unggas kepada kelompok ternak yang ada di Kecamatan Toapaya, Tambelan, Teluk Sebong, Bintan Timur, Bintan Pesisir, Gunung Kijang, hingga Kecamatan Seri Kuala Lobam. (rul)
