TANJUNGPINANG (HAKA)-Masyarakat Kota Tanjungpinang mulai resah dengan persoalan gas elpiji 3 kilogram yang belakangan dijual dalam kondisi gas nya tidak penuh.
Dedi salah seorang pedagang di Kedai Kopi Bacan Kilometer 2 menyampaikan, sejak 2 bulan terakhir, ia mulai curiga dengan kondisi tabung elpiji 3 kilogram yang isinya tidak penuh. Hal ini terihat di meteran yang berada di ujung regulator.
“Biasanya elpiji itu amper (jarum) gasnya penuh, namun sekarang ampernya setengah,” ungkapnya.
Memang saat pembelian dan ditimbang, berat tabung dengan isinya sekitar 3 kilogram. Namun jarum di regulator menunjukkan posisi gas dalam tabung tidak penuh.
Selain itu, lanjut Dedi, biasanya elpiji 3 kilogram ketika dipakai cukup untuk satu hari berjualan. Tapi belakangan, satu tabung Gas tidak cukup lagi dan harus menggunakan dua tabung dalam sehari.
Menanggapi keresahan dan kecurigaan warga ini, Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan dan Industri (Disperdagin) Kota Tanjungpinang, Desy Afriyanti mengatakan, pihaknya akan segera turun ke lapangan mengecek takaran elpiji 3 kilogram.
“Kami akan turun lagsung ke pangkalan pangkalan penjualan elpiji tersebut,” ujarnya kepada hariankepri.com.
Dikatakanya, beberapa bulan yang lalu pihaknya juga telah melakukan pengawasan terhadap pangkalan elpiji di Tanjungpinang. Memang tidak ditemukan kecurangan pengisian elpiji 3 kilogram.
Pihaknya akan turun lapangan bersama tim metrologi untuk memastikan bahwa isi tabung elpiji tidak menyalahi aturan.(zul)