BINTAN (HAKA) – Puluhan warga menggelar unjuk rasa di depan Kantor KPU Bintan, yang berada di Jalan Tata Bumi, Toapaya, Kabupaten Bintan, Rabu (11/10/2023).
Pantauan hariankepri.com, pengunjuk rasa itu, ingin bertemu dengan Ketua KPU Bintan Haris Daulay dan jajaran komisioner, untuk mempertanyakan Daftar Pemilih Tetap (DPT) warga pada Pemilu 2024.
“Padahal, sudah ada Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) Bintan, tapi tak bisa milih,” tutur beberapa orang dari pendemo tersebut.
Namun, puluhan massa aksi itu tidak bisa masuk ke Kantor KPU Bintan. Lantaran dihadang oleh barikade gabungan aparat Sistem Pengamanan Dalam (Sispam).
Akibatnya, memicu amarah para pendemo dan melakukan tindakan anarkis kepada aparat keamanan. Dengan cara melempar serta menggunakan kayu yang mereka ambil di sekitar lokasi.
Pihak keamanan pun langsung melepaskan gas air mata di kerumunan massa, serta melepaskan tembakan ke salah satu oknum yang manjadi provokator aksi di Kantor KPU Bintan tersebut.
Terlihat, provokator yang tertembak langsung mendapatkan perawatan dari tim medis. Lalu, massa aksi berhasil dibubarkan setelah mendapat siraman air dari Mobil Watter Cannon.
Kapolres Bintan, AKBP Riky Iswoyo mengatakan, pihaknya menerjunkan 279 personel polres ditambah Batalion B Pelopor Sat Brimobda Polda Kepri, untuk mengamankan unjuk rasa itu.
“Aksi ini merupakan bentuk simulasi yakni, menggambarkan peta demonstrasi di Pemilu 2024. Semoga tidak terjadi hal ini di daerah Bintan,” jelasnya.
Riky mengajak seluruh masyarakat agar menciptakan pelaksanaan pesta demokrasi pada pemilu 2024, dengan aman dan tertib serta sukses.
“Mari kita jaga kondusifitas daerah ini,” pungkasnya.
Di lokasi yang sama, Wakil Bupati (Wabup) Bintan, Ahdi Muqsith mengatakan, bahwa ini merupakan simulasi untuk persiapan terburuk ketika ada kericuhan.
“Harapan kita terkait pesta demokrasi di 2024 nanti berjalan sejuk dan damai,” ucap Ahdi yang sering disapa Osit. (rul)