TANJUNGPINANG (HAKA) – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menyampaikan, di tahun anggaran 2024 mendatang, dana transfer yang diberikan Pemerintah Pusat ke Pemprov Kepri mengalami pengurangan sekitar Rp 300 miliar.
Kondisi itupun membuat, APBD Provinsi Kepri tahun 2024 dari yang sebelumnya di KUA PPAS APBD tahun 2024 sebesar Rp 4,4 triliun, menjadi Rp 4,3 triliun dalam Nota Keuangan Ranperda APBD Provinsi Kepri tahun 2024.
“Ada penyesuaian. Karena dana transfer kita berkurang, sehingga APBD 2024 dari Rp 4,4 triliun sekarang menjadi Rp 4,3 triliun,” katanya kepada hariankepri.com, usai Rapat Paripurna DPRD Kepri, di Aula Wan Seri Beni, Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang, Selasa (24/10/2023).
Kendati demikian, hal itu tidak mengganggu program pembangunan strategis Pemprov Kepri di tahun 2024 mendatang.
Misalnya, seperti, lanjutan pembangunan Gedung LAM Kepri, Gedung Dekranasda, maupun lanjutan pembangunan rumah singgah di Jakarta.
“Sedangkan untuk proyek lainnya seperti pembangunan jalan dan lanjutan Pulau Penyengat, sekarang kita bolak balik terus ini melobi Pemerintah Pusat. Alhamdulillah, respon Pak Menteri PU cukup baik,” sebutnya.
Sebelumnya dalam Rapat Paripurna Penyampaian Nota Keuangan dan Ranperda APBD Provinsi Kepri tahun 2024, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menyampaikan, pendapatan Provinsi Kepri di tahun anggaran 2024 diproyeksikan sebesar Rp 4,216 trilun.
“Sedangkan, untuk belanja diproyeksikan sebesar Rp 4,320 triliun dan pembiayaan daerah sebesar Rp 112 miliar,” katanya dalam di Aula Wan Seri Beni, Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang, Selasa (24/10/2023).
Angka tersebut mengalami pengurangan jika dibandingkan dengan penyampaian KUA PPAS dalam rapat paripurna DPRD Kepri di Aula Wan Seri Beni, Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang, pada Senin (31/7/2023).
Waktu itu Gubernur Ansar menyampaikan, proyeksi pendapatan di APBD Kepri tahun 2024 sebesar Rp 4,361 triliun.
Sedangkan untuk belanja diproyeksikan sebesar Rp 4,464 triliun.
Kemudian, untuk penerimaan pembiayaan dari adalah Sisa Lebih Pembiayaan (SILPA) diproyeksikan sebesar Rp 200 miliar.
Selanjutnya, untuk pembayaran utang cicilan jatuh tempo sebesar Rp 97 miliar. Sehingga, untuk pembiayaan netto di tahun anggaran 2024 diproyeksikan sebesar Rp 102 miliar.(kar)