JAKARTA (HAKA) – Perum Bulog bakal mengalihkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP), menjadi beras komersil dan menyalurkannya ke perusahaan penggilingan padi.
“Jumlah stok yang bakal disalurkan mencapai 200.000 ton hingga akhir Desember 2023,” terang Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita, seperti dilansir dari tempo.co, Minggu (19/11/2023)
Ia mengatakan kebijakan ini diambil untuk meredam kenaikan harga beras premium. Karena, beras premium sekarang sudah tinggi harganya di atas HET (harga eceran tertinggi).
“Pemerintah memberikan penugasan stok CBP ini kita alihkan ke komersil,” ucapnya.
Dia menggarisbawahi, beras tersebut boleh dijual dengan harga komersial yaitu harga pasar. Kemudian perusahaan tidak boleh menjual pasokan tersebut di atas HET yaitu Rp 13.900 per kilogram.
Saat ini, tutur Febby, Bulog tengah meninjau penggilingan-penggilingan yang memiliki down line dan komitmen untuk menjalankan program ini.
Bulog pun akan menggunakan pakta integritas agar tujuan meredam harga beras premium di pasaran dapat tercapai. Program ini juga bakal diawasi oleh Satgas Pangan Polri.
Pemerintah berencana melaksanakan program tersebut mulai bulan ini hingga 31 Desember 2023. Namun, kata Febby, program ini akan dilanjutkan apabila masih dibutuhkan.
“Nanti kami coba ngobrol lagi di rapat terbatas pemerintah,” imbuhnya.
Dia berujar kebijakan ini juga dilakukan untuk mengantisipasi banyaknya perusahaan penggilingan yang tutup, karena perusahaan itu tak bisa mendapatkan bahan baku.
“Pertanyaannya sekarang kenapa enggak bisa dapat bahan baku, apakah produksi kurang, tapi itu bukan ranah saya menjawab ya,” tutupnya. (fik/tmp)