Beranda Headline

Hingga Oktober Kasus HIV dan AIDS di Pinang 136 Orang, yang Meninggal 41

0
Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular di Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Novi Herliana-f/zulfan-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, mencatat, dari Januari hingga Oktober 2023 kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) sudah sebanyak 95 kasus.

Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular di Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Novi Herliana mengatakan, dari 95 kasus itu, yang paling banyak terkena HIV yakni kategori Laki-laki Suka Laki-laki (LSL) atau Gay alias Homoseksual sebanyak 42 kasus.

Sedangkan di urutan kedua, yakni kategori pelanggan atau orang yang kerap berhubungan dengan Pekerja Seks Komersial (PSK) sebanyak 22 kasus.

“Selanjutnya di urutan ketiga kategori Wanita Pekerja Seks (WPS) dan pasangan resiko tinggi (Resti) sama-sama 12 kasus,” kata Novi kepada hariankepri.com, Selasa (5/12/2023).

Sementara lanjut dia, untuk kasus Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) hingga Oktober 2023, ada sebanyak 41 orang.

“Dari total kasus AIDS ini ada sebanyak 18 orang yang meninggal dunia,” katanya.

Menurutnya, untuk kasus HIV pada tahun 2022 lalu ada sebanyak 103 orang, sedangkan kasus AIDS ada sebanyak 41.

“Dari 41 orang yang terkena AIDS itu,15 orang diantaranya meninggal dunia, pada tahun 2022 silam,” ujarnya.

Ia pun berharap, pada tahun 2023 ini kasus HIV dan AIDS bisa bertahan, sehingga bisa lebih rendah dari tahun sebelumnya.

Novi menjelaskan, HIV adalah virus yang dapat menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Sedangkan AIDS adalah sebuah kondisi akibat infeksi HIV.

“Orang yang terinfeksi HIV harus mengonsumsi obat ARV (antiretroviral) untuk mencegah kondisi AIDS tersebut,” ucapnya.

Melihat angka kasus HIV yang ada di Tanjungpinang, pihaknya telah melaksanakan berbagai program dalam pencegahan dan pengendalian HIV-AIDS.

Di antaranya, pelaksanaan sosialisasi HIV-AIDS di sekolah-sekolah yang melibatkan orang tua dan anak, pelaksanaan screening HIV-AIDS secara keliling yang menyasar ke sasaran kelompok berisiko.

Baca juga:  Plafon Kelas Jebol, PAUD Tunas Harapan Bintan Butuh Bantuan Pemerintah

“Serta melakukan treatment pemberian obat pada orang yang positif,” tukasnya.(zul)

example bannerexample banner

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini