TANJUNGPINANG (HAKA) – Hampir satu bulan setelah di-launching Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, penerapan sistem pembayaran parkir non tunai di Kota Tanjungpinang belum maksimal. Hal ini ditegaskan Kepala UPTD Parkir Dishub Tanjungpinang, Agus.
“Kami masih memantau progres dari pembayaran non tunai ini,” jelasnya kepada hariankepri.com, Rabu (10/1/2024).
Dirinya menambahkan, sasaran awal untuk program ini adalah anak muda atau remaja, yang tentunya sangat aktif pada teknologi digital.
“Kita ini merubah kebiasaan masyarakat, dari pembayaran parkir tunai ke pembayaran parkir non tunai. Makanya dimulai dari yang melek digital,” ujarnya.
Sementara itu, dari hasil pantauan hariankepri.com, Rabu (10/1/2024), di tiga lokasi dari 11 lokasi yang menjadi percontohan sistem pembayaran parkir non tunai tersebut, terlihat cukup banyak masyarakat yang masih melakukan pembayaran parkir dengan sistem manual.
Menurut petugas parkir, pembayaran non tunai ini sedikit membantu kerjanya dan dapat meminimalisir penyelewengan uang parkir.
“Bisa mempermudah kerja. Tapi, banyak masyarakat yang masih belum paham, sehingga lebih memilih pembayaran manual,” ucap Fadil, seorang juru parkir di Cooler City.
Maka dari itu, kata Fadil, beberapa dari mereka memilih untuk melakukan pembayaran secara manual yang tidak perlu ribet prosesnya.
“Bayar manual lebih gampang karena saat buru-buru tidak bisa buka handphone,” kata Agus, seorang pelanggan di Cooler City kepada hariankepri.com, Rabu (10/1/2024). (dim)