BINTAN (HAKA) – Pemerintah Pusat terus melakukan pembahasan, tentang keberlanjutan rencana proyek pembangunan Jembatan Batam-Bintan (Babin).
“Doakan, semoga tahun depan bisa dilelang. Itu terus dibahas oleh Kementerian PU, Bappenas tentang berbagai kajian ekonomi maupun aspek lainnya,” ucap Gubernur Kepri Ansar Ahmad, di Sungai Enam Laut, Bintan Timur, Selasa (9/1/2024) malam.
Bahkan kata Ansar, Pemerintah Pusat melalui kementerian terkait telah menyiapkan anggaran tahun 2024 sekitar Rp 65 miliar, untuk menyurvei kedalaman (soil investigation), pembangunan Jembatan Batam-Bintan (Babin) sepanjang 14,753 Km.
Disebutkannya, survei kedalaman itu mulai dari Pulau Batam ke Tanjung Sauh, Pulau Buau dan titik lokasi terakhir Tanjunguban di Pulau Bintan.
“Semuanya dari Pusat melalui APBN. Kita di daerah hanya membebaskan lahan warga saja,” terangnya.
Hingga saat ini, menurut Ansar, telah menarik belasan investor dalam dan luar negeri untuk ikut membangun proyek Jembatan Babin. “Sudah ada belasan konsorsium menyerahkan surat kepeminatan (letter of interest),” tuturnya.
Pengerjaan proyek itu, sambung Ansar, setelah rampung desain jembatannya, dan sumber pembangunannya ada sebagian dari pinjaman Pemerintah dengan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).
“Pembebasan lahannya pun sudah selesai, di Tanjunguban, Pulau Buau, Tanjung Sauh, dan Batam,” pungkasnya. (adv)
