TANJUNGPINANG (HAKA) – Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Riau, Wahyu Wahyudin menyarankan kepada Pemprov Kepri, dan kabupaten/kota untuk memanfaatkan lahan tidur menjadi kebun cabai.
Wahyu menuturkan, langkah tersebut sebagai solusi untuk membantu memenuhi kebutuhan cabai di Kepri. Pemda cukup memberi bantuan bibit dan pupuk subsidi. Nanti ketika panen, mereka jual ke pengepul.
“Jika pengepul tidak mau beli, BUMD saja yang beli, agar menjadi bisnis baru,” katanya, Senin (4/3/2024).
Lebih lanjut ia mengatakan, selain memenuhi kebutuhan cabai, pemanfaatan lahan tidur ini juga akan meningkatkan perekonomian masyarakat dan membuka lapangan kerja baru.
Pemilik lahan, menurut Wahyu, akan merekrut tenaga kerja yang sistem pengupahannya bisa secara bulanan ataupun bagi hasil.
“Pemda hanya memberikan bantuan di awal saja. Keuntungan pascapanen akan digunakan lagi sebagai modal untuk bercocok tanam cabai,” sebutnya.
Menurutnya, saat ini seluruh kabupaten/kota di Kepri masih memiliki lahan yang potensial untuk ditanami cabai.
“Saya rasa seluruh daerah di Kepri masih potensial untuk ditanami cabai,” pungkasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri mendatangkan 1 ton cabai merah keriting dari Sulawesi Utara (Sulut), Kamis (29/2/2024).
Kepala DP2KH Provinsi Kepri, Rika Azmi mengatakan, cabai tersebut didatangkan, untuk menekan harga cabai di pasaran yang belakangan ini terus melonjak tajam.
“Harapan Pak Gubernur ini membantu menekan kenaikan harga cabai yang cukup tinggi beberapa hari terakhir ini,” katanya kepada hariankepri.com, kemarin.
Rika menjelaskan, cabai yang didatangkan dari Sulut tersebut difasilitasi oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dalam pendistribusiannya DP2KH melibatkan BUMD Kepri.
“Secara total kita sudah mengirimkan fasilitasi distribusi ke Bapanas sebanyak 5 ton dan akan dikirim secara bertahap,” jelasnya. (kar)