TANJUNGPINANG (HAKA) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepri mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3,6 miliar untuk menurunkan angka stunting di tahun 2024 ini.
“Dengan anggaran itu, target kita angka stunting di Provinsi Kepri pada tahun 2024 bisa 14 persen,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat, Dinkes Provinsi Kepri, Mardiansyah, kepada hariankepri.com, Rabu (6/3/2024).
Menurutnya, anggaran di tahun 2024 ini lebih besar jika dibandingkan dengan tahun 2023 lalu. “Di tahun lalu, anggaran kami Rp 2,7 miliar dan target penurunan stunting nya ke angka 15,3 persen,” jelasnya.
Lebih lanjut dia mengutarakan, dari 7 kabupaten/kota di Kepri, untuk saat ini Kabupaten Lingga dan Natuna masih menjadi wilayah yang angka stuntingnya tergolong tinggi.
Hal tersebut kata dia, disebabkan karena rendahnya kepatuhan minum Tablet Tambah Darah (TTD) pada Ibu hamil dan remaja putri. Kemudian rendahnya IMD dan ASI Eksklusif, dan MP-ASI tidak seimbang.
“Dan masih ada beberapa faktor lainnya,” ucapnya.
Sejauh ini, Dinkes Provinsi Kepri akan menjalankan sejumlah program untuk menurunkan angka stunting di Provinsi Kepri. Antara lain, kerjasama dengan PUPR dan Perkim terkait penyediaan akses air bersih dan sanitasi.
“Termasuk pemberian suplemen taburia pada balita stunting, dan pengadaan antropometri kit dalam rangka pemantauan pertumbuhan,” tuturnya.
Ada juga program 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yakni, berupa pemberian tablet Fe (zat besi) pada Ibu Hamil, IMD, ASI Ekslusif, MP-ASI.
Kemudian, ada juga program pemberian tablet Fe kepada Remaja putri dengan konsumsi 1 tablet perminggu sepanjang tahun.
“Serta integrasi program KIA gizi melalui kelas ibu hamil dan ibu balita,” pungkasnya.(dim)