TANJUNGPINANG (HAKA) – Sekda Kota Tanjungpinang, Zulhidayat menyampaikan, hingga saat ini Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Tanjungpinang terus melakukan efisiensi anggaran.
Hal itu dilakukan, kata Zulhidayat, karena APBD Pemko Tanjungpinang tahun 2024 ini mengalami defisit anggaran sekitar Rp 97 miliar.
“Baru dapat sekitar 10 persen atau Rp 10 miliar lebih,” kata Zulhidayat kepada wartawan, Jumat (8/3/2024) saat ditemui di Kantor Wali Kota Tanjungpinang, Senggarang.
Menurutnya, efisiensi yang baru dapat Rp 10 miliar itu, berdasarkan rasionalisasi anggaran perjalanan dinas, kegiatan makan minum, dan operasional lainnya di OPD-OPD Tanjungpinang.
“Efisiensi ini terus berlanjut, karena kalau tidak sampai Rp 97 miliar, maka akan berpotensi tunda bayar. Kita tak mau terjadi seperti itu lagi,” ujarnya.
Sekda juga tidak membantah, saat disingung jika rasionalisasi itu tidak tercukupi, maka akan berpotensi untuk dilakukan penyesuaian Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).
Sebab, kata mantan Kadis PUPR itu, TPP tersebut ada klausal yang mengatur, bahwa dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.
“Jadi kalau daerah lagi tidak mampu membayar penuh bisa saja TPP dilakukan penyesuaian,” ucapnya.
Akan tetapi lanjut dia, pengurangan TPP tersebut adalah salah satu opsi terakhir untuk dipertimbangkan. “Ketika efisiensi tak tercapai juga, maka TPP yang akan kita sesuaikan, tapi tak akan sampai 50 persen,” imbuhnya.
Sekda kembali menegaskan, bahwa, pemotongan TPP salah satu opsi terakhir. Karena, ketika nanti sudah dapat Rp 97 miliar, maka tidak perlu melakukan pengurangan TPP.
“Untuk itu, sekarang ini saya mengimbau kepada seluruh OPD agar memberikan kontribusi terhadap efisiensi ini,” tukasnya.(zul)