TANJUNGPINANG (HAKA) – Sekda Kota Tanjungpinang, Zulhidayat menyampaikan, pihaknya sedang melakukan pengkajian dan mempertimbangkan beberapa hal, sebelum membongkar Pasar Puan Ramah yang berada di Batu 7.
Ia menyebut, Pemko Tanjungpinang masih mempertimbangkan secara regulasi dan manfaat, apakah lokasi tersebut kembali digunakan sebagai tempat uji kir, atau dialihfungsikan untuk pengembangan ekonomi.
“Sebab sudah ada yang menawarkan diri ingin menyewa tempat tersebut, dalam rangka untuk berjualan,” kata Zulhidayat kepada hariankepri.com, kemarin.
Mantan Kadis PUPR Kota Tanjungpinang itu mengaku, memang sebelumnya Dinas Perhubungan sudah menyurati resmi ke Setdako, untuk meminta pasar tersebut dikembalikan fungsinya, sebagai area pengujian kendaraan.
“Tapi sampai saat ini masih kita pelajari lagi sejauh mana dampak ekonominya,” ucapnya.
Menurutnya, jika manfaat tempat parkir uji kir lebih besar, maka Pasar Puan Ramah yang dibangun secara non permanen itu akan dibongkar.
“Namun apabila fasilitas parkir yang ada saat ini sudah memadai, tentu akan kita alih fungsikan status gunanya menjadi aset BUMD,” tuturnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, Pemko sendiri harus mempertimbangkan dengan matang, sebelum mengambil tindakan terhadap pasar sementara yang dibangun pada tahun 2022 silam tersebut.
“Jadi nanti kita sandingkan, mana yang lebih besar manfaatnya nanti,” tukasnya.(zul)
