TANJUNGPINANG (HAKA) – Kota Tanjungpinang menjadi salah satu kota yang terpilih sebagai tuan rumah dalam kegiatan Urban Nexus. Kegiatan ini juga merupakan suatu kehormatan, sebab Pemko Tanjungpinang disandingkan dengan beberapa kepala daerah tingkat I dan tingkat II dari berbagai negara untuk mengikuti kegiatan regional workshop ke 7 tentang manajemen pengelolaan sumber daya terpadu kota-kota yang ada di Asia.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tanjungpinang, Riono mengatakan, selama mengikuti Urban Nexus, hingga pertemuan yang ke-7 ini dan Tanjungpinang ditunjuk sebagai tuan rumah, ternyata Tanjungpinang belum dapat melakukan apa apa, hanya mendapatkan hikmahnya saja.
Diakuinya, memang ada beberapa program yang akan dijalankan, tetapi, karena permasalahan pendanaan, sehingga kegiatan tersebut tidak kunjung dilaksanakan.
“Secara implementatif, keikutsertaan? Kota Tanjungpinang di Urban Nexus ini masih proses,”katanya.
Dijelaskanya, bahwa sejak tahun 2014 pemko sudah mengikuti kegiatan Urban Nexus ini, dan sangat banyak mendapatkan hikmahnya. Pemko telah diajak melihat daerah lain yang telah berhasil, namun untuk melakukannya di Kota Tanjungpinang belum bisa.
Seharusnya, kata Riono, pada tahun 2016 Pemko ingin mewujudkan Vacum Seawer yang akan dilakukan di daerah Senggarang. Hal ini juga atas rekomendasi dari tim Urban Nexus, tetapi, hal itu juga tidak terlaksana karena tidak memiliki anggaran.
“Pihak kita sudah mengajukan kepada Kementrian Pekerjaan Umum (PU), namun karena kemarin defisit secara nasional, maka itu tidak diadakan,”ungkapnya.
Sementara dari tim Urban Nexus sendiri, hanya memberikan kajian tentang apa yang harus dilakukan, tapi kalau masalah pendanaan, Urban Nexus tidak bertanggung jawab, sehingga pemerintah diminta untuk berusaha mencari dana dengan segera guna membangun fasilitas yang ada.(zul)