TANJUNGPINANG (HAKA) – Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Tanjungpinang, Juliadi Halomoan menyampaikan, dalam sepekan ini, ada beberapa lahan di Kota Tanjungpinang yang mengalami kebakaran.
Ia menyebut, pada Senin (29/7/2024) kemarin, kebakaran terjadi di Jalan Senggarang lama. Selasa (30/7/2024) kebakaran kembali terjadi di Tanjung Siambang, Dompak dan wilayah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Jalan Ganet.
“Tim damkar telah memadamkan api di dua wilayah tersebut,” ucapnya kepada hariankepri.com, Rabu (31/7/2024).
Berdasarkan catatannya, kata Juliadi, kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dalam 1 pekan ini, sudah seluas 3 hektare.
Menurutnya, kejadian ini bukanlah hanya fenomena alam semata. Melainkan berbagai faktor yang saling berkaitan menjadi penyebab utama maraknya kebakaran ini.
Secara umum, lanjut dia, hal ini terjadi akibat adanya praktik pembukaan lahan dengan cara membakar dianggap murah dan cepat oleh sebagian pihak.
“Namun, dampaknya sangat merusak. Api yang tidak terkendali dapat menyebar dengan cepat, sehingga membakar hutan dan lahan yang lebih luas dari yang direncanakan,” ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, kondisi cuaca yang saat ini sudah memasuki musim kemarau, juga berkontribusi terhadap peningkatan frekuensi dan intensitas kebakaran hutan dan lahan.
“Musim kemarau yang semakin panjang dan suhu yang meningkat membuat kondisi lahan menjadi sangat kering dan mudah terbakar,” tuturnya.
Disamping itu, lanjut dia, aktivitas masyarakat seperti membuang puntung rokok sembarangan hingga pembakaran sampah di area hutan, diduga salah satu pemicu terjadinya karhutla.
“Kurangnya kesadaran akan bahaya api menjadi faktor penyebab yang sering diabaikan,” tukasnya.(zul)