TANJUNGPINANG (HAKA) – Kasus penyakit diabetes dan gagal ginjal pada anak terus menunjukkan tren yang memprihatinkan. Demikian dikatakan
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Bisri.
Ia menjelaskan, bahwa fenomena ini berkaitan erat dengan pola makan anak-anak yang kurang sehat, yakni banyak mengonsumsi makanan cepat saji, yang memberikan dampak negatif pada kesehatan anak.
“Saya sendiri baru mengenal fast food saat kuliah, tetapi anak-anak zaman sekarang sudah terbiasa dengan makanan cepat saji dan jajanan berwarna sejak mereka bayi,” ujarnya kepada hariankepri.com kemarin.
Bisri meminta kepada orang tua, untuk lebih selektif dalam memilih makanan dan jajanan untuk anak-anak mereka. Serta menyarankan agar memperbanyak konsumsi makanan tradisional, yang dinilai lebih bermanfaat bagi kesehatan.
“Memang, makanan tradisional dapat memberikan manfaat yang baik bagi kesehatan, tetapi tetap perlu diperhatikan agar tidak mengandung bahan-bahan berbahaya,” jelasnya.
Menurutnya, masalah kesehatan serupa juga mempengaruhi orang dewasa, dengan Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti stroke, penyakit jantung, kanker, dan gagal ginjal menjadi penyebab utama kematian di Indonesia.
Lebih lanjut, Bisri menerangkan, angka kasus penyakit ini sering kali disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, perilaku, dan pola makan yang buruk.
“Penyakit tidak menular ini sering kali lebih merugikan dibandingkan dengan penyakit menular seperti demam berdarah,” paparnya.
Di Provinsi Kepri sambungnya, penyakit seperti gagal ginjal, jantung, dan kanker memang memiliki angka kematian yang cukup tinggi.
“Kasus penyakit ini tersebar merata di kabupaten dan kota, seperti di Kota Batam yang memang juga diakibatkan oleh kepadatan penduduknya,” pungkasnya. (dim)