Beranda Lipsus Editorial

Rahma dan Seragam Gratis

0
Mantan Wali Kota Tanjungpinang, Rahma membagikan seragam sekolah gratis di akhir masa kepemimpinannya tahun 2023 silam-f/zulfan-hariankepri.com

JAGAT maya, dan dunia nyata pendidikan di Kota Tanjungpinang mendadak heboh. Ketika, Pemerintah Kota (Pemko) melalui dinas pendidikan, mengumumkan kabar duka, pembatalan seragam gratis sekolah.

Tentu ini bukan kabar indah bagi orang tua murid. Apalagi, bagi mereka yang punya anak lebih dari satu, dan semuanya kompak baru mulai masuk pendidikan sekolah tahun ini.

Serangan darat dan udara dilayangkan kepada pemerintah kota, dari beragam platform media sosial. Bahkan, pemerintah provinsi yang tak ada kait mengait dengan program gagal ini, pun ikut ter-colek.

Amarah dan caci maki warga dapat dimaklumi. Sebab, untuk satu pasang pakaian seragam sekolah ini, harganya lebih dari seratus ribu rupiah. Dikalikan 4 pasang baju seragam sekolah.

Bagaimana dengan orang tua yang memiliki anak lebih dari satu, dan semuanya masuk sekolah sebagai murid baru. Sudah pasti, uang jajan rumah tangga dalam sebulan akan terkoreksi.

Berdasarkan data, setidaknya ada lebih dari 5 ribu anak baru, yang tahun ini masuk ke 50 Sekolah Dasar (SD), dan 17 Sekolah Menengah Pertama (SMP) se Kota Tanjungpinang. Tepatnya, 2.329 murid baru SD dan 3.052 siswa baru SMP.

Bagi keluarga yang mampu, membeli seragam bukan perkara berat. Bahkan biasanya, mereka memesan langsung ke taylor langganan, yang ukurannya tentu lebih pas, ketimbang beli jadi di pasaran.

Tapi, tidak demikian dengan keluarga menengah ke bawah, dan yang tak mampu. Membeli satu pasang seragam, membutuhkan waktu panjang untuk mengumpulkan duitnya. Itu pun kalau tak mengurangi porsi makan harian, atau terpaksa minjam tetangga. Semua ini adalah secuil dampak, ketika seragam sekolah ini tidak dijalankan lagi.

Sedikit flashback awal mula program ini dilahirkan. Kebetulan di momentum itu adalah tahun politik. Yakni, kampanye Pemilihan Wali Kota (Pilwako) tahun 2018. Waktu itu, pasangan calon (paslon) kepala daerah, Almarhum Syahrul dan Rahma, memasukan seragam sekolah gratis dalam visi misinya.

Baca juga:  Tinggal Diusulkan ke Gubernur, Nasrul Akan Dilantik Jadi Anggota DPRD Tanjungpinang

Setelah pasangan yang mengusung jargon SABAR itu menang, Syahrul dan Rahma langsung eksekusi. Mereka menyerahkan seragam gratis perdana untuk 6.682 siswa SD dan SMP di Kota Tanjungpinang, pada 16 Desember 2019.

Kala itu, Wali Kota Syahrul secara simbolis menyerahkan bantuan seragam dan perlengkapan sekolah itu kepada perwakilan siswa SD dan SMP di aula SMP Negeri 4 Tanjungpinang.

Sepeninggal Almarhum Syahrul, Rahma yang diberi mandat sebagai orang nomor satu di Kota Tanjungpinang, tetap melanjutkan program pendidikan untuk orang banyak itu. Malah, Rahma kerap emosi, ketika ada pihak yang coba mengusik seragam gratis.

Pun ketika negara ini dilanda pandemi, dan semua unsur pemerintahan diwajibkan merelokasi anggaran untuk jaring pengaman sosial dan kesehatan, Rahma tetap bersikeras dan konsisten, bahwa seragam gratis jangan diganggu.

Kini, tahun 2024 pemko dilanda krisis keuangan yang cukup pelik. Semua mau dibabat tim anggaran. Hingga sampai pada kebijakan pemotongan program bantuan pendidikan seragam sekolah gratis.

Dan wajar, ketika seragam sekolah ini dihilangkan, lalu tiba-tiba masyarakat teringat akan mantan Wali Kota, Rahma. Karena faktanya, Rahma memimpin, seragam gratis ada. Rahma purna tugas, seragam gratis pun tinggal kenangan.

Jadi, Rahma dan Seragam Gratis sangat identik dan melekat, yang tidak bisa dipungkiri. Semoga ribuan orang tua murid yang menanti pembagian seragam gratis, dapat menerima dengan sabar dan ikhlas, kebijakan Pemerintah Kota Tanjungpinang ini. (zul)

example bannerexample banner

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini