Beranda Daerah Bintan

Hilang Seminggu, Imam Ditemukan Tewas Tergantung

0
Ilustrasi Gantung Diri

Imam Cahyono Putra (18) yang masih remaja dan bekerja sebagai petani, menghilang selama seminggu. Tiba-tiba, Iman ditemukan tewas dengan cara gantung diri di gubuk area pertanian, Kampung Wacopek, Kelurahan Gunung Lengkuas, Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Rabu (11/1) pagi.

Supir ambulans RSUD Kabupaten Bintan, Ganda menjelaskan, cukup menghebohkan warga, ketika Imam ditemukan meninggal dengan cara tragis, gantung diri. Dari cerita warga Kampung Wacopek, sebelumnya remaja itu menghilang sejak seminggu lalu. Namun, Imam pulang ke gubuknya, Selasa (10/1) sekitar pukul 20.00 WIB.

Rabu (11/1) pagi sekitar pukul 07.00, rekan kerjanya Djiak Kiauw mendatangi gubuk tempat tinggal korban. Dari luar gubuk, awalnya Djiak Kiauw memanggil korban. Saat itu saksi berniat mengajak korban ke kebun, untuk menanam sayur. Namun tidak ada sahutan dari korban. Kemudian, Djiak Kiauw mengintip dari celah pintu papan.

Dari lubang itu, Djiak Kiauw melihat korban sudah dalam posisi tergantung, dengan tali kabel televisi. Tali kabel televisi itu diikat di plafon gubuk. Imam meninggal dengan leher terikat tali dan tergantung.

“Melihat itu, saksi memanggil anaknya Aleksander dan Ketua RT Kampung Wacopek. Kemudian, warga menghubungi polisi dan orangtua korban. Orangnya tinggal agak jauh dari gubuk itu,” ujar Ganda.

Djiak Kiauw membenarkan peristiwa itu. “Saya ingin bawa dia ke kebun. Tapi ditemukan meninggal, dengan cara gantung diri,” kata Djiak Kiauw singkat.

Atas informasi itu, personel Polsek Bintan Timur mendatangi dan mengecek TKP. Dari keterangan kepolisian, gubuk tempat korban gantung diri itu milik Antonius Ehak, yang tinggal di Batulicin RT04/RW04, Kelurahan Gunung Lengkuas. Setelah dievakuasi, korban divisum oleh tim Puskesmas Kijang.

Dari hasil visum, dr Royhan mengatakan, di tubuh korban tidak ada tanda-tanda kekerasan. Korban meninggal karena penyumbatan saluran pernapasan, akibat gantung diri. “Tanda lain, ya, ada sperma dari kemaluan korban,” ujar dr Royhan. (eci)

Baca juga:  Hasil Akreditasi KARS Kemenkes RI, RSUD Bintan Naik Status Paripurna
example bannerexample banner

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini