TANJUNGPINANG (HAKA) – Warga perumahan Bhumi Anggrek Residence, Batu 9, Nazarudin, melapor ke Dinas Pendidikan (Disdik) Tanjungpinang bahwa atap rumahnya sering dilempari batu oleh murid SMPN 7 Tanjungpinang.
“Sudah sejak lama kejadian itu. Tapi belakangan ini kejadian pelemparan batu itu semakin sering,” ujarnya kepada hariankepri.com, Selasa (27/8/2024).
Ia menjelaskan, bahwa kejadian itu biasanya terjadi pada saat siang hari, ketika dirinya sedang melaksanakan salat Dzuhur.
“Setiap saya salat pasti selalu kaget karena bunyi batu itu, tentu ini menganggu saya dan keluarga saya,” ungkapnya.
Ia menambahkan, bahwa dirinya sempat memberikan teguran kepada beberapa murid yang mengaku melakukan aksi itu, namun hal itu tidak memberikan efek jera kepada para pelajar tersebut.
“Pada tanggal 12 Agustus 2024 lalu saya datang ke sekolah untuk menghadap kepala sekolah, namun belum ada solusi yang didapatkan,” lanjutnya.
Untuk mendapatkan solusi tersebut, Nazarudin kemudian langsung mendatangi Kantor Disdik Tanjungpinang pada Selasa (27/8/2024), melaporkan kejadian yang mengganggu keluarganya itu.
“Kami kemudian melakukan mediasi dan mendapatkan beberapa poin penting yang bisa kami sepakati,” terangnya.
Menurutnya, pihak sekolah dan Disdik Tanjungpinang akan memasang jaring besi di pagar perbatasan rumahnya dengan sekolah, untuk mencegah hal serupa kembali terjadi.
Sementara itu, Kepala SMAN 7 Tanjungpinang, Rahmawati menjelaskan, bahwa pihaknya akan terus membina muridnya agar tidak merugikan dan menganggu ketenteraman orang lain.
“Kami sudah panggil 3 murid yang terlibat dalam aksi itu, mereka mengaku hanya iseng saja. Sudah kami panggil orang tuanya dan murid ini kami minta untuk membuat surat perjanjian agar tidak mengulangi lagi,” paparnya.
Sementara ini untuk pengawasan ke depan katanya, pihaknya akan membentuk tim piket untuk mengawasi dan menambah Cctv di sekitar lokasi tersebut. (dim)
