TANJUNGPINANG (HAKA) – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tanjungpinang, Mangamputua Gultom menyampaikan, inflasi Tanjungpinang pada Agustus 2024 berada di angka 0,06 persen.
Gultom mengatakan, angka tersebut bisa disebut dengan deflasi. Deflasi adalah kondisi penurunan harga barang dan jasa yang terjadi secara umum, dalam suatu wilayah atau perekonomian dalam jangka waktu tertentu.
“Deflasi merupakan kebalikan dari inflasi, yang terjadi ketika harga barang dan jasa mengalami penurunan,” katanya saat menghadiri rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama Pemko di Kantor Wali Kota, Senggarang.
Sedangkan secara years on years Inflasi Kota Tanjungpinang berada di angka 1,92 persen. Namun kata Gultom, angka ini masih di bawah inflasi nasional yakni sebesar 2,12 persen.
Menurutnya, terkendalinya inflasi Kota Tanjungpinang ini, dikarenakan turunnya harga moda transportasi udara dan berbagai bahan komoditas penyumbang inflasi.
Sementara itu, Asisten II Bidang Administrasi Perekonomian dan Pembangunan, Elfiani Sandri mengucap syukur dan terima kasih kepada seluruh jajaran pemko, yang terlibat aktif dalam mengendalikan Inflasi Tanjungpinang.
Ia mengingatkan kepada stakeholder terkait, bahwa untuk September 2024 diprediksi harga komoditas akan mengalami kenaikan harga, hal itu akan terjadi imbas dari perubahan cuaca yang mulai memasuki musim penghujan.
Untuk mengantisipasi hal itu, kata dia, Pemko Tanjungpinang, akan terus melakukan monitoring untuk mengetahui stabilitas harga bahan pokok.
“Sehingga kita dapat lebih cepat dan tepat dalam mengambil kebijakan apabila Inflasi kembali terjadi,” tukasnya.(zul)