JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menargetkan proses akuisisi perusahaan modal ventura selesai dalam dua bulan ke depan. Saat ini, perseroan pelat merah tersebut tengah menjalankan program due dilligence.
Selain modal ventura, BRI mengharapkan proses akuisisi perusahaan sekuritas bisa selesai pada Desember tahun ini. Perseroan saat ini sedang melakukan negosiasi harga untuk akuisisi.
Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan, pihaknya menyediakan dana Rp 500 miliar untuk akuisisi perusahaan modal ventura dan sekuritas.
’’Maksimal Rp 500 miliar. Murah kok barangnya, (perusahaannya, Red),’’ katanya setelah konferensi pers kinerja BRI, Kamis (3/8/2017).
BRI santer diberitakan akan mengakuisisi perusahaan modal ventura dan sekuritas milik Grup Bahana. Bahana adalah grup perusahaan jasa keuangan yang berstatus badan usaha milik negara (BUMN).
Suprajarto memerinci, nilai akuisisi modal ventura sekitar Rp 200 miliar. Namun, kepemilikan BRI di perusahaan tersebut bakal minoritas di antara pemegang saham yang lain.
Sedangkan sisa dana dari alokasi Rp 500 miliar bakal digunakan untuk mengakuisisi perusahaan sekuritas dengan target kepemilikan BRI yang bakal mayoritas di antara para pemegang saham yang lain.
Selain akuisisi, BRI berharap agar bisa menyuntik modal anak usahanya, PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera (BRI Life) tahun ini. Modal anak-anak usaha yang lain, misalnya PT Bank BRI Syariah dan PT BRI Agroniaga Tbk, juga akan disuntik supaya bisa naik kelas menjadi bank umum kelompok usaha (BUKU) 3. Saat ini dua bank tersebut berstatus BUKU 2.
Bukan hanya itu, BRI juga siap menerbitkan surat utang. BRI sebelumnya menerbitkan obligasi senilai Rp 5 triliun. Ke depan, hingga 2018, Bank BRI punya jatah penerbitan obligasi senilai Rp 6 triliun.
’’Maksimal Rp 6 triliun itu diterbitkan semester pertama 2018. Tetapi, akan kami pertimbangkan lagi apakah akan menerbitkan obligasi pada tahun ini atau awal tahun depan,’’ lanjut Suprajarto.(jpnn.com)