TANJUNGPINANG (HAKA) – Proses survei penyelidikan tanah untuk pembangunan Jembatan Batam-Bintan (Babin) terus berjalan dengan cepat. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepri, Junaidi.
Ia mengungkapkan, bahwa proses survei tanah ini diperkirakan akan selesai pada akhir bulan Desember 2024 nanti. “Survei ditargetkan tuntas pada akhir tahun ini,” ujarnya, kepada hariankepri.com, kemarin.
Junaidi juga menyampaikan, bahwa tim dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Kementerian PUPR, telah melakukan kunjungan lapangan untuk memeriksa kedalaman tanah di lokasi pembangunan jembatan tersebut.
“Tim KKJT sudah melaksanakan survei langsung di lokasi,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menyatakan, sejak awal proses hingga tanggal 2 September 2024, rencana pembangunan Jembatan Batam – Bintan (Babin) masih terus berproses.
Bahkan, menurut orang nomor satu di Provinsi Kepri itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (KemenPUPR) sangat serius, untuk mewujudkan pembangunan jembatan yang nantinya akan menjadi jembatan terpanjang di Indonesia itu.
“Keseriusan itu bisa dilihat, kalau kita ke kantor Kementerian PUPR, di depan kantor itu diantara pepohonan kantor itu mereka telah membuat miniatur Jembatan Babin,” katanya, kepada hariankepri.com, Senin (2/9/2024) silam.
Selain itu, lanjutnya, sejauh ini sudah cukup banyak investor yang berminat untuk menanamkan investasinya untuk merealisasikan pembangunan jembatan yang akan menyambungkan Pulau Batam dan Bintan tersebut.
“Para peminat (investor) sudah cukup banyak sekali. Hanya nanti skema pembiayaannya itu solicited atau unsolicited, kita lihat nanti kebijakan dari pemerintah pusat,” jelasnya. (dim/kar)
