TANJUNGPINANG (HAKA) – Para nelayan di Kampung Haji, Kelurahan Batu IX, Kota Tanjungpinang, menghadapi kesulitan besar dalam menjalankan profesinya akibat kondisi mesin tempel perahu yang sudah sangat usang.
Mesin rakitan yang mereka gunakan, selain rawan rusak, juga terbatas dalam jangkauan melaut. Hal ini membuat mereka kesulitan untuk mengoptimalkan hasil tangkapan ikan.
Nurjani, salah seorang nelayan mengungkapkan, bahwa mesin yang digunakan saat ini seringkali bermasalah. Tak jarang mesin susah dinyalakan, dan hanya mampu digunakan untuk menangkap ikan di perairan yang dekat.
“Mesin yang kami pakai sudah terlalu tua, sering mogok dan sangat terbatas. Kami jadi kesulitan mencari ikan lebih jauh,” ujarnya kepada hariankepri.com, kemarin.
Masalah ini, menurutnya, tidak hanya berpengaruh pada hasil tangkapan, tapi juga mengancam keselamatan mereka saat melaut, terutama dengan cuaca buruk yang sering melanda belakangan ini.
Para nelayan setempat berharap pemerintah dapat segera memberikan bantuan mesin tempel baru untuk meningkatkan efisiensi dan keselamatan mereka.
“Bantuan mesin tempel baru sangat kami harapkan. Selain untuk produktivitas, ini juga demi keselamatan kami di laut,” tambah Nurjani.
Seorang nelayan lainnya di Kampung Haji, Noran menjelaskan, bahwa saat ini hanya ada sekitar 6 nelayan yang aktif, dan mayoritas dari mereka sangat membutuhkan mesin tempel yang lebih baik.
“Alat tangkap ikan kami pun mulai banyak yang rusak, menambah beban yang harus kami tanggung,” bebernya.
Ia berharap, pemerintah dapat memberikan perhatian lebih, karena bantuan mesin dan alat tangkap baru dapat membantu meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Nelayan adalah sumber penghidupan kami. Dengan peralatan yang layak, kami berharap bisa kembali bekerja dengan tenang,” tutupnya. (dim)
