TANJUNGPINANG (HAKA) – Kepala Bidang Stabilisasi Harga Disperdagin Kota Tanjungpinang, Riyanto menyampaikan, kenaikan harga bahan pokok (sembako) di Tanjungpinang disebabkan faktor cuaca.
“Faktor cuaca sekarang ini sering hujan, sehingga gagal panen, sehingga mempengaruhi harga saat ini,” ujarnya, kemarin.
Selain cuaca, lanjutnya, pengiriman sembako dari luar daerah juga menjadi penyebab naiknya harga sembako.
Sebab, Tanjungpinang bukan daerah penghasil, sehingga untuk kebutuhan harus didatangkan dari luar daerah.
“Komoditi ini didatangkan dari Mataram, Sumut dan Aceh. Ini yang membuat harga mengalami kenaikan,” ucapnya.
Riyanto membantah kenaikan harga sembako ini karena ada permainan dari oknum yang tidak bertanggung jawab.
Pihaknya rutin melakukan pengecekan harga sembako di pasaran setiap pekan.
“Insya Allah untuk harga bukan karena adanya oknum yang nakal,” tegasnya.
Ia menambahkan, untuk harga saat ini seperti cabai keriting, bawang dan kacang panjang memang sedikit mengalami penurunan dibandingkan beberapa minggu lalu.
“Kalau cabai keriting sebelumnya sempat menembus Rp 96 ribuan, sekarang Rp 82 ribu per kilo. Kalau cabai nano yang naik mencapai Rp 105 ribu dari sebelumnya Rp 90 ribuan,” tuturnya.
Ia mengatakan, nantinya Disdagin akan terus berupaya untuk menurunkan harga bahan pokok. “Kami masih berkoordinasi dan memantau pergerakan harga di pasaran,” imbuhnya. (sah)
