BINTAN (HAKA) – Wihara Jin Gang Shan atau lebih dikenal Wihara Gunung Kijang, mulai diminati oleh masyarakat sebagai tempat wisata. Bahkan, puluhan warga berkunjung di tempat itu pada hari libur dan Tahun Baru Imlek 2025.
Wihara Gunung Kijang itu terletak di RT 10 RW 02, Desa Gunung Kijang, Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan.
Akses jalan menuju Kawasan Wihara Gunung Kijang cukup bagus, yakni semenisasi sepanjang 2,5 Kilometer (Km), dari Jalan Raya Galang Batang, Gunung Kijang.
Seorang warga Bintan, Sony (36) yang berprofesi sebagai pemandu wisata mengatakan, dirinya takjub dengan Wihara Gunung Kijang itu. Ia juga baru tahu ada wihara di Galang Batang, Desa Gunung Kijang itu.
“Baru kali ini, saya bersama keluarga datang di tempat ini. Ini menjadi tempat wisata baru di Pulau Bintan,” ucapnya saat berada di lokasi, Rabu (29/1/2025).
Padahal, dirinya sering membawa wisatawan domestik maupun turis Asing di Patung Budha Tidur, Wihara Dharma Shanti Tanjunguban, serta Patung 1.000 yang ada di Kota Tanjungpinang.
“Wihara Gunung Kijang tidak kalah dengan Patung Seribu dan Pagoda di Tanjungpinang,” jelasnya.
Ia menilai Wihara Gunung Kijang menawarkan nuansa berbeda dengan wisata wihara lainnya yang ada di wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Pasalnya, kawasan wihara itu dikelilingi beberapa gunung, lingkungan hijau dan asri, serta tempat luas sekitar belasan Hektare (Ha).
Selain itu, banyak jenis Patung Budha di Kawasan Wihara Gunung Kijang. Di antaranya, Patung Dewi Kwan Im hingga Patung Budha Tidur yang terletak di kaki gunung.
Sony selaku penggiat wisata menilai patung-patung budha maupun arsitektur setiap bangunan yang ada di Kawasan Wihara Gunung Kijang, mirip dengan di Thailand, Malaysia, Bali maupun ada juga nuansa Borobudur nya.
“Konsepnya ada di bawah gunung, sangat mendukung dengan lingkungannya, jauh dari tempat keramaian,” tambahnya.
Sony kembali mengatakan Wihara Gunung Kijang menjadi salah satu ikon wisata di Kabupaten Bintan. Jika, berkolaborasi dengan pemerintah serta unsur penggiat pariwisata.
“Tempat ini, akan mendongkrak kunjungan wisata di Bintan,” tuturnya.
Ia menyarankan kepada pengunjung lainnya agar menjaga kebersihan tempat peribadatan dari sampah. “Masih ada sampah-sampah pengunjung yang berserakan di lokasi,” ucapnya.
Sony juga menyarankan kepada Pengelola Wihara Gunung Kijang agar mencantumkan deskripsi setiap patung yang ada. Tujuannya, agar para pengunjung dapat mengetahuinya.
“Pengelola juga harus menata dengan tertib wihara itu, dan kalau boleh ada pemandu nya, supaya wisatawan luar negeri juga berminat untuk berkunjung,” tutupnya. (rul)
