![](https://www.hariankepri.com/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250212-WA01191.jpg)
TANJUNGPINANG (HAKA) – Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kepri mengonfirmasi, bahwa, survei kedalaman laut yang menjadi bagian penting dari proyek Jembatan Batam-Bintan (Babin) ini telah selesai dilaksanakan.
Kepala BPJN Provinsi Kepri, Soendiarto mengungkapkan, bahwa survei tersebut telah selesai pada pertengahan Desember 2024 lalu, dan hasilnya sudah diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Kepri.
“Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Seperti kabel dasar laut dan fenomena pasang surut air laut yang turut memengaruhi proses,” ujarnya, kepada hariankepri.com, Selasa (11/2/2025).
Lebih lanjut, kata dia, untuk memfasilitasi selama proses survei kedalaman laut ini, BPJN RI telah mengalokasikan dana sebesar Rp 68 miliar.
“Dengan keluarnya hasil survei ini, lokasi tersebut dipastikan layak untuk pembangunan jembatan Batam-Bintan,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Provinsi Kepri, Ansar Ahmad menyatakan, bahwa hasil survei ini sangat penting sebagai dasar untuk melakukan peninjauan ulang terhadap desain jembatan.
“Survei ini menjadi referensi untuk meninjau desain jembatan agar teknisnya baik dan tidak ada masalah seperti yang terjadi pada Jembatan Suramadu,” terangnya.
Dia juga mengungkapkan, bahwa Pemprov Kepri telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 500 juta untuk penyusunan desain dan perlindungan kabel-kabel di bawah laut.
“Setelah desain selesai, kami akan segera berdiskusi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Proyek ini membutuhkan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan pihak terkait lainnya,” tutupnya. (dim)