TANJUNGPINANG (HAKA) – Bulog Cabang Tanjungpinang, tidak lagi menjual beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di pasaran. Penghentian penjualan itu terhitung sejak 7 Februari 2025 lalu.
Kepala Bulog Cabang Tanjungpinang Arief Alhadihaq menyampaikan, penghentian penjualan beras SPHP merupakan instruksi pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas).
“Mulai 7 Februari Bulog tidak menyalurkan lagi beras SPHP ke pasaran,” kata Arief kepada wartawan, kemarin.
Arief tidak mengetahui alasan Bapanas menghentikan penjualan beras SPHP di pasaran. “Kita hanya sesuai penugasan dari pemerintah saja,” ucapnya.
Selain penghentian penjualan beras SPHP, lanjut Arief, Bulog juga diminta menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras 10 kg kepada masyarakat.
Seharusnya, kata dia, bantuan beras tersebut sudah disalurkan kepada masyarakat penerima pada Januari dan Februari ini. “Untuk waktunya sampai kapan kami belum tahu,” katanya.
Ia menambahkan, saat ini di gudang bulog Tanjungpinang tersimpan stok beras sebanyak 1.400 ton. Stok tersebut merupakan cadangan beras pemerintah (CBP), yang fungsinya bisa untuk bansos maupun bantuan kebencanaan.
“Bulog tetap menjual berbagai komoditas komersil lainnya seperti beras premium, gula pasir hingga tepung terigu di pasaran,” tukasnya. (sah)
