
TANJUNGPINANG (HAKA) – Gubernur Provinsi Kepri, Ansar Ahmad, menargetkan tunda bayar di dalam anggaran APBD 2025 dapat selesai, paling lama setelah hari raya Idul Fitri 1446 Hijriah mendatang.
Ia menjelaskan, bahwa saat ini proses pencairan belanja tunda bayar tersebut sedang menunggu penetapan Peraturan Kepala Daerah (Perkada).
“Kemudian jika nanti sudah ditetapkan maka kita tanda tangan dan langsung di serahkan ke Kemendagri, setelah itu baru bisa kita lunaskan tunda bayar ini,” ujarnya, kepada hariankepri.com, Selasa (25/3/2025) lalu.
Sementara itu, Kepala BPKAD Provinsi Kepri, Venny Meitaria mengutarakan, bahwa sejauh ini Pemprov Kepri telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 76 miliar untuk melunasi tunda bayar sebelum hari raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
“Prosesnya sudah berjalan, Rp 76 miliar sudah kita siapkan untuk tahap pertama. Kemudian, sisa Rp 110 miliar akan dilanjutkan setelah hari raya nanti, total tunda bayar kita ada sekitar Rp 186 miliar,” bebernya.
Venny mengungkapkan, bahwa utang tunda bayar nanti yang sekitar Rp 110 miliar itu masih didominasi oleh Dinas Perkim Provinsi Kepri.
“Tunda bayar ini terjadi karena target-target pendapatan yang tidak tercapai, tapi kita akan terus berupaya agar tunda bayar ini cepat terselesaikan,” tutupnya
Terpisah, Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Kepri, Wahyu Wahyudin, meminta agar Pemprov Kepri segera menyelesaikan utang tunda bayar dalam anggaran APBD tahun 2025, Kamis (27/3/2025).
Menurutnya, bahwa penyelesaian dari tunda bayar yang sudah berlarut lama ini, telah menimbulkan sejumlah dampak negatif terhadap masyarakat di Kepri.
Selain itu, ia juga menjelaskan, bahwa ada banyak pihak ketiga atau kontraktor-kontraktor, yang terpaksa meminjam uang ke Bank karena lambatnya penyelesaian tunda bayar ini.
“Terlebih lagi sekarang ini sudah masuk momen lebaran Idul Fitri, pasti akan ada banyak kebutuhan yang harus dipenuhi,” sebutnya. (dim)