TANJUNGPINANG (HAKA) – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Tjetjep Yudiana mengklaim, hari pertama peluncuran program pencanangan imunisasi Campak Measles dan Rubella (MR), tingkat partisipasi masyarakat untuk mengikuti program ini cukup tinggi.
“Masyarakat sangat antusias sekali,” ujarnya, Rabu (1/8/2018).
Tingginya tingkat partisipasi itu, secara tidak langsung membuktikan imbauan yang disampaikan MUI untuk menunda pemberian vaksinasi itu, tidak berdampak besar terhadap tingkat partisipasi masyarakat.
“Nampaknya tidak berpengaruh besar (terhadap angka partisipasi), tentang imbauan menunda kegiatan itu,” sebutnya.
Mengenai data capaian dan angka partisipasi masyarakat dihari pelaksanaan imunisasi ini. Tjetjep menyebut, pihaknya masih mengumpulkan data itu.
“Nanti malam kami baru dapat mengumpulkan capaiannya,” pungkasnya.
Sebagaimana yang diberitakan, sehari menjelang pencanangan program imunisasi itu, MUI Provinsi Kepri mengeluarkan imbauan agar Dinkes Provinsi Kepri dapat menunda peluncuran program imunisasi MR.
Alasan MUI Provinsi Kepri meminta program itu ditunda. Sebab, vaksin MR yang digunakan dalam imunisasi itu belum mengantongi sertifikasi halal dari LP-POM MUI Pusat.
“Karena itu kita meminta Dinkes untuk menunda penyuntikkan vaksin itu. Karena hampir 86 persen masyarakat kita ini beragama Islam,” kata Ketua MUI Provinsi Kepri Bambang Maryono, Selasa (31/7/2018) kemarin.(kar)