BINTAN (HAKA) – Progres pembangunan waduk retensi penanganan banjir tahap pertama untuk warga di tiga kampung, Kelurahan Kijang Kota, sudah mencapai 40 persen lebih.
“Pengerukan dan penimbunan material sudah hampir 50 persen,” ucap Kontraktor Pelaksana CV Bangun Cipta Rezeki, Aseng, Sabtu (14/10/2023).
Pihaknya menggerakkan sejumlah alat berat di kolam retensi seperti ekskavator dan buldoser di tempat pengangkutan tanah timbunan, yang jaraknya sekitar 1 km dari waduk.
“Kedalaman kolam penanggulangan banjir 3 meter,” sebut Aseng.
Menurutnya, kolam penanggulangan banjir bagi pemukiman warga Sei Datuk, Kampung Pisang dan Kampung Kuala Lumpur itu, seluas 4,3 Hektare (Ha).
Namun belakangan, ada sekitar 5 warga yang mengklaim masing-masing memiliki lahan di lokasi waduk retensi banjir itu, dengan total 1 Ha.
“Sehingga, volume waduk berkurang menjadi 3,3 Ha, dengan diameter kolam seluas 2,3 Hektare,” terangnya.
Aseng menerangkan, dengan permasalahan itu menjadi salah satu kendala pembangunan kolam yang tidak sesuai dengan perencanaan awal.
“Saya tidak tau lima warga itu, yang mengklaim lahan di atas rawa ini. Saya pun heran mereka bisa punya lahan di atas rawa,” pungkasnya.
Sementara itu, Camat Bintan Timur Anton Hatta Wijaya membenarkan, bahwa ada beberapa orang yang memiliki lahan di lokasi proyek tersebut secara peta global.
“Kelimanya itu, ada kepemilikan surat di antaranya keluarga Erwin dan keluarga Almarhum Efendi. Sedangkan, yang lain juga mengklaim tapi belum menemukan suratnya,” pungkasnya. (rul)