NATUNA (HAKA) – Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (Disperindagkopum) Pemkab Natuna, Agus Supardi membenarkan bahwa, kelangkaan elpiji ini diakibatkan faktor cuaca.
“Sudah kami cek di gudang salah satu sub agen di Ranai, dan memang tidak ada penimbunan, jadi murni ini akibat cuaca yang ekstrem beberapa hari ini,” ujarnya saat dijumpai di Ruang Kerjanya, Rabu (20/1/2021).
Menurut Agus, keterlambatan juga disebabkan oleh penambahan rute tol laut, yang di tahun sebelumnya tidak singgah di Kijang, Kabupaten Bintan pada tahun 2021 ini singgah di sana.
“Kemenhub ada membuat rute baru, dan ini memerlukan waktu, jadi agak tertunda keberangkatan tol laut dari Jakarta,” tambahnya.
Selain itu, distribusi elpiji dari Pontianak juga terkendala cuaca. Otoritas pelayaran setempat tidak mengijinkan kapal untuk berlayar, karena gelombang laut tinggi.
“Informasinya yang dari Pontianak sudah berlayar, sementara Kapal Tol Laut juga sudah berada di Kijang, diperkirakan tanggal 26 Januari ini sudah masuk ke Selat Lampa,”
Terakhir mantan Kepala Dinas Pendidikan ini kembali menegaskan, bahwa kosongnya elpiji di pasaran, bukan disebabkan oleh penimbunan atau spekulan yang bermain.
“Tidak ada penimbunan saya sudah pastikan itu, dari Polres juga informasinya sudah mengecek hal tersebut, ini murni faktor cuaca dan sarana transportasi,” tukasnya. (dan)