Site icon Harian Kepri

Alamak…Penyuka Sesama Jenis di Pulau Bintan Tembus 1.000 Orang

Foto net ilustrasi

TANJUNGPINANG (HAKA) – Dewan Dakwah Kota Tanjungpinang telah melakukan survei dan mencatat selama dua tahun terakhir, jumlah orang penyuka sesama jenis atau yang dikenal Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT) sekitar 1.000 orang. Data itu untuk keseluruhan di Pulau Bintan.

“Sudah hampir 1.000 orang yang tergabung di LGBT, dan data ini merupakan data dari tahun 2015 hingga 2017 untuk Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan,” kata Ketua Dewan Dakwah Kota Tanjungpinang, Dedi Sanjaya, Senin (13/11/2017).

Dikatakannya, di Tanjungpinang dan Bintan ada 24 komunitas LGBT.

“Kami mendapatkan angka sebanyak itu dari hasil survei ke komunitas tersebut,” sebutnya.

Dedi menambahkan, LGBT ini makin tahun semakin meningkat, sebab, dari hasil survei tahun 2016 lalu yang bergabung di LGBT baru sekitar 700, tapi tahun ini sudah mencapai 1.000 orang. Persoalan ini sangat serius, karena LGBT ini penyakit.

Salah satu upaya untuk mencegah bertambah banyaknya LGBT ini, pihaknya telah mengadakan pendidikan karakter dan akhlak di setiap sekolah, dan pendidikan ini dilakukan setiap hari Jumat.

“Setiap sekolah yang ada LGBT pasti kita akan memasukinya, agar bisa memberikan pendidikan karakter dan akhlak sehingga murid yang ada tidak terjerumus ke LGBT tersebut,” paparnya.

Karena, kata Dedi, apabila salah seorang sudah memasuki di komunitas LGBT itu maka sangat susah mau keluar lagi.

“Dari hasil observasi kami beberapa waktu lalu, ketika ada salah seseorang LGBT mau berubah atau mau keluar dari komunitas LGBT itu, maka dia diancam, seperti mau dipukul oleh kelompok mereka sendiri,” terangnya.

Oleh karena itu, dirinya mengharapkan kepada Pemerintah Kota Tanjungpinang dan Bintan, seperti Disdik, Dinas Sosial, guru dan orang tua agar bisa berkonsentrasi dan bersinergi terhadap persoalan ini. Karena persoalan ini tidak bisa biarkan.

Ia menambahkan, komunitas ini jangan dijauhi, tapi harus dibina diberikan motivasi, dan diberikan pengetahuan agama, bahwasanya perbuatan itu dosa besar.

“Mohon maaf, ayam jantan saja tau pasanganya, apalagi kita manusia yang dianugerahi pikiran dan perasaan, jadi saya harap pemerintah bisa mencegah persoalan ini, sehingga tidak bertambah banyak lagi,” tutupnya. (zul)

Exit mobile version