JAKARTA (HAKA) – Bank raksasa asal AS, Citigroup akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 20 ribu pegawainya imbas rugi US$1,8 miliar atau sekitar Rp27,96 triliun (asumsi kurs Rp15.533 per dolar AS).
Dilansir dari detik.com, Sabtu (13/1/2024), Citigroup memangkas sekitar 8 persen dari total karyawannya itulah mulai dari Tahun 2024 ini hingga tahun 2026 mendatang.Hal ini diumumkan oleh CFO Citigroup Mark Mason.
Mason mengatakan, Citigroup juga melaporkan kerugian pendapatan yang sangat besar sebesar US$ 1,16 per saham pada kuartal IV, jauh di bawah perkiraan kerugian 11 sen per saham.
Untuk menekan pengeluaran, perusahaan mengurangi karyawan. Citigroup memperkirakan pengurangan jumlah karyawan akan menghemat US$ 2,5 miliar dalam jangka panjang.
“Setiap kali sebuah industri atau perusahaan mengalami pengurangan seperti ini, hal ini berdampak buruk terhadap moral. Saya ingin menunjukkan fakta bahwa kami sudah sangat jelas mengenai strategi perusahaan dan sangat jelas mengenai momentum yang kami harapkan,” terangnya.
Juru bicara Citigroup yang berbasis di AS tersebut mengatakan PHK tersebut akan bersifat global. Selain PHK 20.000 orang di operasional perusahaan, Citigroup mengatakan akan memecat 40.000 karyawan dari unit ritelnya di Meksiko.
“Jadi, total jumlah karyawan perusahaan tersebut menjadi sekitar 180.000 dari 240.000 orang,” ujarnya.
Selama beberapa tahun ke depan, Citigroup memperkirakan membayar pesangon dan biaya reorganisasi hingga US$ 1 miliar terkait dengan rencana restrukturisasinya. (fik/dtk)