Site icon Harian Kepri

Alias Wello Di Antara Lingga dan Bintan

Erwan Bachrani

Penulis: Erwan Bachrani
Koordinator Cakra19 Kepri, Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin

KABUPATEN Bintan akan beruntung bila memiliki bupati seperti Alias Wello. Apalagi usia Kabupaten Bintan yang sudah tidak muda lagi, daerah ini sudah khatam untuk urusan pemerintahan daerah.

Jadi ketika ada yang membandingkan Lingga dengan Kabupaten Bintan, tentu tidak fair. Tak apple to apple. Lingga masih berusia remaja yakni 17 tahun.

Sedangkan, Bintan sudah 70 tahun lebih. Bahkan di Bukit Berkapur, tertulis ada Kerajaan Melayu Bentan sejak tahun 1200.

Sedangkan, Tanjungpinang baru dibangun sejak 1800-an. Itupun dibangun penerus dari keturunan Bentan.

Sebagai daerah otonom baru, maka akan sebanding jika membandingkan daerah yang seusia Lingga. Dengan karakter daerah yang luas dan kebanyakan hutan, Lingga berhasil melepaskan status dari daerah tertinggal menjadi tak tertinggal lagi di zaman Alias Wello.

Kabupaten Lingga yang dulu di bawah Rp1 triliun APBD-nya kini sudah menembus di atas Rp1 triliun. Kemiskinan di Lingga juga menurun tajam sejak zaman Alias Wello menjadi orang nomor satu di sana.

Begitu juga Indek Pembangunan Manusia (IPM) juga beranjak naik. Itu tanda daerah sedang bergeliat. Berhasil pembangunannya.

Dan perlu dicatat, dengan APBD di bawah Rp 1 triliun di awal pemerintahan, Alias Wello bisa menyelesaikan persoalan keuangan. Menambah PAD dari menjadi Rp35 miliar dari awalnya hanya Rp16 miliar rupiah. Itu prestasi!

Alias Wello juga berhasil memekarkan desa-desa di Lingga sehingga menjadi terbanyak di Kepri. Maka, dana desa per desa pasti mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat desa di sana.

Dan APBN mengucur deras ke desa desa melalui dana desa. Ini pembangunan kekuatan desa yang berdampak positif. Ekonomi kerakyatan tumbuh dengan ditopang dana desa.

Lingga tak semapan Bintan yang sudah memiliki Lagoi. Dari objek wisata ini saja, PAD Bintan sudah lebih dari Rp100 miliar disumbangkan ke kas daerah.

Kemudian, dari tahun 1960, Bintan sudah disentuh dengan pembangunan. Bahkan, pemerintah pusat menjadikan Lobam sebagai salah satu kawasan industri.

Sekarang, kawasan itu bak mati suri. Dari 50 perusahaan hanya tersisa di bawah 15 perusahaan saja.

Mereka hengkang dari Lobam sejak zaman Ansar Ahmad jadi kepala daerah. Bintan juga memiliki objek wisata di kawasan Timur Pulau Bintan seperti zona Trikora. Wajar daerah ini tumbuh baik.

Jadi, siapapun yang jadi bupati hanya melanjutkan program dasar pembangunan yang sudah diletakkan pondasinya sejak zaman dolar.

Hingga mengalami perbaikan di zaman Murwanto, Abdul Manan Huzrin Hood  hingga Ansar Ahmad.

Sekarang kita lihat perbandingan keberhasilan pembangunan, Lingga misalnya angka kemiskinan berhasil laju diturunkan oleh pemerintahan Alias Wello sebesar 2 persen lebih dari 14 persen ke angka 12 persen.

Sementara Bintan, kemiskinan meningkat di akhir periode Apri Sujadi dibandingkan tahun 2014.

Dari catatan angka menurunkan kemiskinan, maka kinerja Alias Wello tentu lebih baik dari Apri Sujadi. Padahal Bintan itu daerah yang sudah mapan.

Berbeda dengan Lingga ketika diserahkan ke zaman Alias Wello, masih kategori daerah tertinggal. Karena ini daerah baru hidup. Dan tertinggal dari kabupaten lainnya di Kepri.

Namun kerja keras Wello cepat mengubah wajah Lingga menjadi tak tertinggal lagi. Dalam teorinya, berhasil membangun dengan keterbatasan, itu luar biasa.

Membangun dengan status mapan itu biasa saja. Itulah poin penting kerja keras dan lobi ke pemerintah pusat.

Alias Wello soal itu lebih baik dari petahana. Kemudian dari sisi wakil, tentu pasangan Alias Wello jauh lebih unggul dibandingkan dengan pasangan petahana.

Karena Dalmasri Syam merupakan wakil bupati dan pernah menjadi Ketua DPRD Bintan. Sedangkan, lawannya belum pernah menjadi apapun di dalam pemerintahan.

Makanya dalam proses pemerintahan, pasangan kepala daerah sengat membantu kepala daerah.

Akhirnya, saya katakan, Bintan akan beruntung jika dipimpin seorang bupati yang serius ingin mengabdikan dirinya untuk kesejahteraan masyarakat Bintan.

Dia murni mengabdikan dirinya menjadi energi baru untuk mesin pembangunan di Bintan, agar lebih cepat maju dan sejahtera masyarakatnya. ***

Exit mobile version