TANJUNGPINANG (HAKA) – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Nurdin Basirun tampak gusar, Kamis (12/7/2018), pekan lalu.
Penyebabnya, lebih dari 100 hari direksi PT Pelabuhan Kepri dilantik, belum ada satu rupiah pun yang dihasilkan oleh perusahaan pelat merah itu.
Tak ayal, kinerja ketiga direksi perusahaan itupun menuai kritik. Tapi, ketiga direksi itu justru punya alasan tersendiri
Terungkap juga, ada ketidaksepahman di internal PT Pelabuhan Kepri sebagai Badan Usaha Pelabuhan (BUP).
Capt Rio Onasis, Direktur Perencanaan dan Operasional menyebut, ini dikarenakan belum adanya penyatuan visi misi antara ia dengan Capt Darmansyah selaku Direktur Utama, dan ini membuat perusahaan itu kini jalan di tempat.
“Kita ini bukan perusahaan sembarangan, kita ini perusahaan yang didanai APBD. Kalau programnya disusun seperti cerita di kedai kopi mana bisa,” ujarnya, Jumat (20/72018).
Padahal lanjutnya, sejak dilantik tiga bulan yang lalu direksi PT Pelabuhan Kepri sudah beberapa kali menggelar rapat internal, untuk menyusun program perusahaan itu ke depan.
Namun, Capt Darmansyah terkesan enggan untuk mengakomodir ide dari dua direksi lainnya.
Direktur Administrasi dan Keuangan PT Pelabuhan Kepri, Widrasto Dwi Guntoro punya alasan berbeda.
Menurutnya, keinginan Gubernur Kepri itu justru sulit untuk diwujudkan mengingat, sampai saat ini Dirut PT Pelabuhan Kepri dan direktur lainnya belum bisa sepenuhnya untuk bekerjasama.
“Bagaimana mau ada hasil kalau tiga orang ini tidak bisa bersinergi. Tentu itu sulit,” tukasnya.
Guntoro juga mengungkapkan, sejak dilantik pada April lalu, baru pada pekan lalu Capt Darmansyah menyerahkan akte pengangkatan dirinya sebagai salah satu direksi PT Pelabuhan Kepri.
Hal itu menurutnya menjadi faktor penyebab lain yang membuat ia belum dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan itu.
Ia tidak memiliki kewenangan untuk mengurusi hal-hal krusial yang berkaitan dengan administrasi dan keuangan di perusahaan tersebut.
Padahal, sejak awal dilantik ia sudah berkali-kali meminta akte pengangkatan tersebut.
“Selama tiga bulan ini memang kami dikunci sama dia (Capt Darmansyah),” ungkapnya.
Dirut PT Pelabuhan Kepri Capt Darmansyah justru membantah seluruh pernyataan dua direksi PT Pelabuhan Kepri itu.
Menurutnya, selama ini tidak ada konflik yang terjadi. Pernyataan yang disampaikan dua direkturnya itu tak lebih hanya sebuah isu belaka.
“Ya, biasalah karena kita lagi proses semuanya kan. Karena belum ada hasilnya semua bilang begini-begitu. Mereka (Capt Rio dan Guntoro) itu di bawah saya, kan saya yang mimpin,” ujarnya.
Baca Juga: Guntoro Singgung Soal Duit, Darmansyah: Rp 3,5 M Dipakai Direksi Lama
Selama tiga bulan terakhir ini lanjutnya, pihaknya terus berupaya menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan untuk mengembangkan usaha PT Pelabuhan Kepri.
Hasilnya, baru-baru ini pihaknya telah melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dengan PT Djakarta Lloid yang merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa pelayaran dan jasa logistik.
“Ini memang belum kita ekspos, karena baru dalam bentuk MoU,” sebutnya.
Selain itu ujarnya, selama tiga bulan terakhir ini juga, perusahaan pelat merah itu sudah membukukan laba dari dua usaha yang digeluti PT Pelabuhan Kepri saat ini.
Yakni dari pengelolaan Pelabuhan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) di Pulau Dompak, dan pengelolaan kapal penumpang Mv. Lintas Kepri.
“Tapi itukan masih kecil hanya beberapa ratus juta belum bisa masuk ke PAD, baru masuk ke kas kita,” sebutnya. (kar)