TANJUNGPINANG (HAKA) – Mulai marak lagi terlihat anak usia sekolah berperan sebagai badut, dan beraksi di sejumlah titik di Kota Tanjungpinang. Seperti di Taman Laman Boenda Tepilaut, Taman Batu 10, dan tempat lainnya.
“Mereka ini korban eksploitasi. Karena ada bosnya,” kata Kepala DP3APM Kota Tanjungpinang, Rustam.
Ia menyampaikan, bahwa para badut tersebut, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak yang masih di bawah umur.
“Ada yang dimobilisasi, ada juga yang bekerja sendiri. Kemarin ada satu kasus sudah ditangani oleh Dinsos,” kata Rustam, kepada hariankepri.com, kemarin.
Menurutnya, pemerintah dalam hal ini lintas OPD tidak tinggal diam, dan telah melakukan berbagai upaya agar anak tersebut tidak kembali ke jalanan.
“Kita terus lakukan koordinasi dengan dinsos, satpol dan OPD terkait, untuk melakukan upaya misalnya pembinaan terhadap anak tersebut,” ucapnya.
Hal yang sama diungkapkan oleh Ketua PKK Kota Tanjungpinang, Ranny Gusfita Sari. Ia sering menemukan anak-anak itu setiap malam, saat ia memantau bersama Pj Wali Kota Tanjungpinang, Hasan.
“Saya sama Pj wali kota sering melihat dan melakukan pengawasan di malam hari, kalau kita lihat badut itu ada bosnya,” katanya, Jumat (27/10/2023) kemarin.
Ia pun sebagai Penggerak PKK akan berkoordinasi dengan Dinsos Tanjungpinang dan OPD terkait, mengenai persoalan tersebut, untuk melakukan berbagai upaya.
“Nanti akan kita rangkul anak itu dan buat semacam pembelajaran agar anak tersebut tidak kembali ke jalanan,” tukasnya.(zul)