TANJUNGPINANG (HAKA) – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Kepri, Lis Darmansyah menyoroti belum jalannya anggaran di APBD 2021.
Lis mengatakan, dampak dari belum jalannya anggaran tersebut berimbas pada pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Karena kita tahu Provinsi Kepri ini ekonominya 75 persen digerakkan oleh APBD. Kalau APBD tidak jalan, ekonomi kita tidak akan jalan. Cita-cita ekonomi di 2022 akan tumbuh 3 persen tidak mungkin akan tumbuh,” katanya, Jumat (16/4/2021).
Ia menduga, belum jalannya anggaran di APBD 2021 ini karena adanya unsur kesengajaan, untuk mengotak-atik kegiatan di APBD yang telah disahkan. Bukan karena faktor Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) seperti yang selama ini kerap didengungkan oleh Pemprov Kepri.
“SIPD itu hanya alasan saja. Kita berharap sampaikanlah informasi dengan tepat kepada masyarakat. Karena efek dari kondisi ini membuat ekonomi morat-marit,” tegas anggota Banggar DPRD Provinsi Kepri ini.
Atas kondisi ini, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Kepri ini pun secara tegas meminta kepada Gubernur Kepri, Ansar Ahmad untuk segera mengambil langkah-langkah cepat untuk mengatasi kondisi ini.
Karena jika hal ini terlalu lama dibiarkan, maka akan sangat berdampak kepada masyarakat yang saat ini perekonomiannya sudah terpuruk akibat pandemi Covid-19.
“Pak Gubernur harus mengambil langkah-langkah cepat. Masa jabatan pendek, cuma 3 tahun 8 bulan. Jalani sajalah APBD itu, karena itukan sudah melalui proses. Kalau berbeda pemimpin itukan dinamika dalam politik,” tuturnya.
Terpisah, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menegaskan, jika lambatnya serapan anggaran di APBD 2021 murni dikarenakan persoalan SIPD. Bukan karena hal lain, apalagi karena adanya evaluasi anggaran di APBD 2021.
“Itu karena SIPD. Saya sudah kirim surat ke Mendagri minta supaya tenaga ahlinya men-guidance (membimbing, red) kita sampai masalah ini selesai,” tuturnya yang ditemui di Gedung LAM Provinsi Kepri.
Namun, Ansar belum dapat memastikan sampai kapan persoalan ini akan tuntas. Tapi ia memastikan, pihaknya saat ini terus bekerja untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
“Secepatnya. Sekarang kita kerja terus. Karena kalau saya paksakan kan nanti salah,” pungkasnya.(kar)