Site icon Harian Kepri

Angka Pengangguran di Kepri Turun, Ansar Lapor ke Menteri Ida Fauziyah

Menaker, Ida Fauziyah didampingi Gubernur Kepri, Ansar Ahmad saat akan meresmikan gedung Satpel Balai Latihan Kerja (BLK) Karimun-f/zulfikar-hariankepri.com

KARIMUN (HAKA) – Kunjungan Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah ke Karimun, meresmikan gedung Satpel Balai Latihan Kerja (BLK), dimanfaatkan oleh Gubernur Ansar untuk melaporkan penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kepri periode Agustus tahun 2022 sampai Agustus 2023.

Gubernur Ansar mengatakan, pada Agustus 2022 TPT di Kepri di angka 8,23 persen atau 103,70 ribu orang. Namun, pada periode yang sama di tahun 2023, angka itu turun menjadi 6,80 persen atau 74,30 ribu orang.

“Kepri merupakan provinsi dengan penurunan TPT kedua terbesar di Indonesia yaitu 1,43 persen,” sebut Ansar kepada Menaker Ida Fauziyah.

Ansar menegaskan, ketenagakerjaan dan pengganguran sampai saat ini menjadi perhatian khusus di Kepri. Kedua masalah tersebut, merupakan satu kesatuan yang menciptakan dualisme permasalahan yang saling bertentangan.

“Tapi, jika pemerintah mampu memanfaatkan kelebihan tenaga kerja yang ada maka dualisme permasalahan tidak akan terjadi bahkan memberikan dampak positif dalam percepatan pembangunan,” paparnya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Ansar juga menjelaskan saat ini di Kepri terdapat 6 BLK yaitu dua BLK milik Provinsi Kepri, yang berada di Kota Tanjungpinang dan Karimun.

“Serta BLK milik Kemenaker, yakni BLK Komunitas di Bintan, Lingga dan Batam, serta BLK milik Kabupaten Natuna,” jelasnya.

Orang nomor satu di Provinsi Kepri itu berharap, kehadiran Satpel BLK Karimun yang baru ini dapat melahirkan tenaga kerja yang terampil dan berdaya saing sebagai langkah solutif dalam menekan angka TPT di Provinsi Kepri.

Sementara itu, Menaker Ida Fauziyah mengatakan, pembangunan manusia merupakan pilar utama visi misi menuju Indonesia Emas 2045.

Menurutnya dengan revolusi industri yang tidak bisa ditolak itu akan banyak sekali jenis pekerjaan yang baru hilang. Oleh karenanya banyak tantangan baru yang muncul, yang memerlukan penyesuaian kompetensi.

“Untuk itu transformasi Balai Latihan Kerja merupakan salah satu dari 9 lompatan yang kami lakukan. Meliputi transformasi strategi Pelatihan BLK secara terstruktur di berbagai aspek,” sebutnya.(adv)

Exit mobile version