Site icon Harian Kepri

Angka TPT Tinggi, Ansar Perintahkan Dua OPD Mendata Mobilisasi Orang ke Kepri

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad ketika melihat pelatihan 3 in 1 di LPK Bintan Cakrawala, BIIE, Lobam, Kabupaten Bintan, Selasa (19/10/2021) lalu-f/zulfikar-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Gubernur Ansar Ahmad, mengomentari angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Kepulauan Riau, yang menurut perhitungan BPS Provinsi Kepri berada di angka 9,91 persen atau sebanyak 119.595 orang.

Gubernur Ansar menduga, angka TPT di Provinsi Kepri tersebut, karena orang yang didata tersebut adalah pendatang yang tengah mencari kerja.

“Sehingga di saat-saat tertentu ketika dihitung oleh BPS, ini menambah angka pengangguran,” katanya, Selasa (16/11/2021).

Ansar menjelaskan, orang yang datang ke Kepri saat ini lebih dominan karena ingin mencari pekerjaan, bukan untuk berlibur. Berbeda halnya dengan daerah lain seperti di Bali dan Jogja, yang tujuan orang ke sana benar-benar untuk berlibur.

“Saya sudah memerintahkan Disdukcapil dan Disnaker untuk menghitung dengan benar mobilisasi orang yang datang ke Kepri ini,” jelasnya.

Selain itu lanjut Ansar, Pemprov Kepri juga tengah berupaya untuk segera membuka sektor pariwisata di Kepri. Karena, angka pengangguran di Kepri juga disumbang sektor pariwisata yang mati suri selama pandemi Covid-19.

“Sekarangkan yang banyak tertekan sektor pariwisata, itu yang mau kita dorong supaya menekan angka pengangguran,” tuturnya.

Sebelumnya, BPS Provinsi Kepri mencatat, TPT adalah persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja.

Kepala BPS Provinsi Kepri, Agus Sudibyo mengatakan, angka TPT Provinsi Kepri pada Agustus 2021 yang sebesar 9,91 persen, menjadi yang terbesar se-Indonesia.

“Ini tentunya menjadi PR bersama, bagaimana nilai ini turun, supaya ini terus tetap turun,” tuturnya.

Namun kata dia, bila dibandingkan pada periode Februari 2021 Agustus 2020, angka TPT Provinsi Kepri mengalami tren penurunan.

“Jadi tingkat pengangguran terbukanya terus menurun, dari 10,34 persen pada Agustus 2020, 10,12 persen di Februari 2021, dan 9,91 persen pada Agustus 2021. Trennya terus menurun,” jelasnya.(kar)

Exit mobile version