TANJUNGPINANG (HAKA) – Kondisi ketenagakerjaan di Provinsi Kepri di awal tahun 2023 ini menunjukkan tren yang positif.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, pada Februari 2023 jumlah angkatan kerja di Provinsi Kepri tercatat sebanyak 1.107 ribu orang. Angka itu, mengalami peningkatan dibandingkan dengan Februari 2022.
“Jumlah angkatan kerja itu berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas),” ujar Kepala BPS Provinsi Kepri, Darwis Sitorus dilansir dari Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Provinsi Kepri, Senin (31/8/2023).
Kemudian, pada Februari 2023 jumlah penduduk di Kepri yang bekerja tercatat sebanyak 1.023 orang, menurut Darwis angka itu naik sebanyak 50 ribu orang dari Februari 2022.
“Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan terbesar adalah industri pengolahan sebesar 41,8 ribu orang. Selain itu sebanyak 733 ribu orang (71,64 persen) bekerja pada kegiatan formal, naik 5,14 persen poin dibanding Februari 2022,” paparnya.
Sedangkan, untuk Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Kepri pada Februari 2023 tercatat sebesar 7,61 persen. Darwis mengatakan, angka itu turun sebesar 0,41 persen poin dibandingkan dengan Februari 2022.
Terpisah, Asisten II Setdaprov Kepri, Luki Z Prawira mengatakan, peningkatan angkatan kerja ini menunjukkan, kebijakan Gubernur Ansar dalam menangani masalah ketenagakerjaan di Kepri sudah berada di jalur yang tepat.
Kebijakan tersebut seperti, mendorong daya beli masyarakat melalui berbagai program bantuan sosial. Kemudian, stimulus yang diberikan Gubernur Ansar kepada para pelaku usaha.
“Hal ini tujuannya agar usaha mereka tetap berjalan dan permintaan terhadap tenaga kerja tetap terjaga,” jelasnya.
Meskipun kondisi ketenagakerjaan di Kepri mulai membaik. Namun, Pemprov akan fokus untuk terus menekan angka TPT dan meningkatkan jumlah angkatan kerja di Provinsi Kepri.
“Caranya dengan meningkatkan kemampuan SDM masyarakat Kepri melalui pendidikan vokasi dan juga peningkatan kualitas balai pelatihan kerja yang kita punya,” pungkasnya. (kar)
