Oleh:
Suyono Saeran
Anggota Tim Percepatan Pembangunan Provinsi Kepri
Di awal kepemimpinan Ansar Ahmad sebagai Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), pada tahun 2021 kondisi Indonesia dan juga Kepri sedang tidak baik-baik saja.
Dalam skala global, situasi dihadapkan pada kondisi yang sulit dikarenakan pandemi covid-19 yang mewabah di hampir seluruh negara dan daerah.
Berbagai aktivitas ekonomi, sosial, industri, pariwisata, pendidikan, kesehatan dan sebagainya melambat bahkan secara grafik menunjukkan angka yang terus mengalami penurunan.
Namun kondisi tersebut tidak menurunkan semangat Ansar, yang baru saja dilantik sebagai Gubernur Kepri untuk melakukan berbagai upaya, provinsi ke 32 di Indonesia ini terbebas dari krisis ekonomi.
Di tengah pertumbuhan ekonomi yang terkontraksi minus 3,80 persen, tingginya angka pengangguran dan angka kemiskinan yang terus naik tajam, membuatnya harus memutar otak dan mengerahkan seluruh kemampuan, agar Kepri tetap tumbuh sesuai ekspektasi.
Dan upaya itu berhasil karena dedikasi kerja Ansar Ahmad diberikan dengan sepenuh hati. Melalui kerja sama dengan seluruh stakeholder, Kepri mampu melewati badai pandemi. Kepri tumbuh dan bangkit sebagai daerah dengan pencapaian yang mencengangkan.
Hal ini ditandai dengan bergeraknya aktivitas sosial, kegiatan ekonomi, industri kembali pulih, gerak pembangunan kembali melaju dan kesejahteraan masyarakat semakin membaik. Selama 3,5 tahun masa kepemimpinannya, banyak indikator makro pembangunan di Kepri yang membaik dan menunjukkan trend positif.
Pada indikator pertumbuhan ekonomi, di tahun 2020 ekonomi Provinsi Kepulauan Riau terkontraksi sebesar -3,8 persen, pada tahun 2023 tumbuh melejit hingga 5,2 persen. Angka ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi secara nasional 5,02 persen. Bahkan, pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri menjadi yang tertinggi di Pulau Sumatera.
Realisasi investasi asing tahun 2021 sebesar Rp 15,23 triliun dan sampai Juni tahun 2024 Rp 8,22 triliun. Di tingkat nasional jumlah investasi asing yang masuk ke Kepri, menduduki peringkat ke 7 dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia.
Kepri memang daerah yang semakin seksi dan gemoi bagi investor. Apa lagi Gubernur Ansar Ahmad mengeluarkan berbagai kebijakan yang memberikan kemudahan bagi setiap investasi yang masuk ke Kepri
Pariwisata Kepri pasca-pandemi Covid 19 juga terus menggeliat, dengan jumlah kunjungan wisatawan asing dan domestik yang terus naik. Jumlah wisman ke Kepri selama Mei 2024 tercatat 124.322 kunjungan atau mengalami peningkatan 20,83 persen.
Soal pengangguran di Provinsi Kepri, ketika Ansar Ahmad pertama kali dilantik pada tahun 2021 di angka 10,12 persen. Di tahun 2023 mengalami penurunan yang signifikan, tinggal 6,8 persen.
Data dan fakta ini menunjukkan, capaian pembangunan Provinsi Kepri dalam 3,5 tahun kepemimpinan Ansar Ahmad semakin membaik. Tentu dengan membaiknya capaian pembangunan ini diharapkan semakin membaiknya kesejahteraan masyarakat di daerah yang terdiri dari 7 kabupaten dan kota ini.
Di sisi lain Pemprov terus membangun infrastruktur proyek strategis di tujuh kabupaten/kota. Di antaranya, program Kepri Terang, dengan mensasar masuknya listrik ke pulau-pulau, kampung-kampung dan masyarakat pedesaan. Revitalisasi Kawasan Akau Potong Lembu sebagai pusat kuliner dan destinasi baru di Tanjungpinang.
Gubernur Ansar Ahmad juga melakukan penataan kawasan Pulau Penyengat, kawasan Tepi Laut Gurindam 12, lalu pembangunan gedung baru Lembaga Adat Melayu (LAM) serta anjungan Dekranasda sebagai pusat promosi produk UMKM di Kota Tanjungpinang.
Tidak hanya itu, melalui kebijakannya Ansar Ahmad meningkatkan jalan lingkar Tanjung Pinang – Bintan, percepatan realisasi pembangunan jembatan bebas hambatan Batam-Bintan dan pengembang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam Sekupang Interantional Health .
Ansar juga meneruskan pembangunan jalur lintas timur Kabupaten Bintan, pembangunan spam regional, pelabuhan pengumpan regional Kota Segara Tanjung Uban di Bintan, pengembangan kawasan Bandara Raja Haji Fisabilillah, industrial warehouse complex, pelabuhan multi fungsi Parit Perempak dan perpanjangan landasan Bandara Raja Haji Abdullah di Kabupaten Karimun.
Di wilayah utara, Ansar membangun pelabuhan Samudra Teluk Buton di Kabupaten Natuna dan pelabuhan logistik terpadu Teluk Durian di Kabupaten Kepulauan Anambas.
Sedangkan di Kabupaten Lingga, Ansar juga membangun jembatan, jalan, rehab rumah suku laut, revitalisasi Masjid Jami Sultan Lingga, persiapan pembangunan bendungan Jelutung serta pembangunan Base Transceiver Station (BTS) di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar di kepri dalam rangka memenuhi kebutuhan jaringan internet bagi masyarakat.
Untuk memenuhi pelayanan kesehatan, Ansar membangun Rumah Singgah Mahligai Keris di Kota Batam dan Rumah Singgah Raja Ahmad Engku Haji Tua di Jakarta, untuk membantu masyarakat Kepri kurang mampu yang melakukan perawatan kesehatan.
Melalui kebijakan dan lobi Ansar Ahmad ke pemerintah pusat, Kepulauan Riau berhasil memperoleh anggaran Inpres Jalan Daerah (IJD) senilai Rp 609 miliar, untuk membangun jalan sepanjang 76,13 kilometer dan jembatan 270 meter yang dibangun di enam kabupaten dan kota di Kepulauan Riau.
Tidak hanya pembangunan infrastruktur, dalam kepemimpinan Ahmad Ahmad juga fokus pengembangan dan pengingkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan ekonomi masyarakat dan pemberdayaan masyarakat.
Hal ini dapat dilihat dari kebijakan Ansar yang memberikan subsidi Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) sejak tahun 2022-2024 dengan penerima manfaat 38.450 peserta didik. Dan mulai tahun 2024 seluruh siswa SMA, SMK dan SLB mendapat bantuan seragam gratis.
Pemberian beasiswa kepada mahasiswa, sepanjang tahun 2023-2024 juga telah dilaksanakan dan diterima oleh 2.914 orang mahasiswa. Para guru dan tenaga kependidikan juga diberikan insentif.
Program peningkatan kapasitas, kemampuan dan pengetahuan pelaku UMKM sejak tahun 2022-2024 dengan akumulasi penerima manfaat sebanyak 2.215 pelaku UMKM. Bagi pelaku UMKM juga diberikan program pemberian pinjaman modal lunak dengan bunga 0 persen agar bisa eksis, tumbuh dan naik kelas.
Untuk memberikan dorongan dan motivasi kerja yang tinggi, Gubernur Ansar Ahmad memberikan insentif RT/RW sejak tahun 2022-2024 dengan penerima manfaat 9.488 orang per tahun.
Pemberian insentif bagi kepala desa dan lurah serta pemberian bantuan rumah ibadah sejak tahun 2022-2024 sebanyak 2.353 paket penerima. Insentif yang sama juga diberikan kepada Posyandu, guru taman pengajian Alquran, takmir masjid, Babinkamtibmas, Babinsa dan Babinpotmar.
Berbagai program yang telah dilaksanakan dan akan terus ditingkat. Karena hal ini merupakan bagian dari upaya dari pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Ansar Ahmad untuk mewujudkan Kepulauan Riau yang makmur, berdaya saing dan berbudaya.
Capaian pembangunan Provinsi Kepri yang semakin baik dan terus meningkat ini tentu tidak terlepas dari buah kerjasama, usaha dan ihktiar semua pihak. Mulai dari pemerintah pusat, DPRD Kepri, Forkopimda, bupati/walikota se-Provinsi Kepri, dunia usaha dan industri, perguruan tinggi, tokoh adat, tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, pers, serta seluruh lapisan masyarakat Kepulauan Riau tanpa terkecuali.
Bersempena 3,5 tahun kepemimpinan Ansar Ahmad, tentu jadi momentum untuk terus melanjutkan pembangunan menuju Indonesia Maju dan Kepulauan Riau yang sukses, melalui tangan dingin Ansar Ahmad. ***