Oleh: H Suyono Saeran
Politisi Tanjungpinang
PAK Ansar (H. Ansar Ahmad SE MM), di negeri melayu Kepulauan Riau siapa yang tidak mengenal sosok yang satu ini?
Namanya menjalar, merambat dan menggema ke pelosok penjuru negeri.
Dia adalah sosok mantan kepala daerah, anggota DPR RI, dan mantan Ketua Partai Golongan Karya Provinsi Kepulauan Riau, yang cukup bersahaja dan dekat dengan masyarakatnya.
Dalam catatan masyarakatnya, Ansar Ahmad memimpin Bintan sampai ke gang-gang sempit, hingga ke pasar yang dulu dianggap kumuh.
Akibat tangan dinginnya, dia menyulap menjadi pasar tradisional yang modern aman dan bersih. Sungguh sesuatu yang jarang dilakukan pemimpin kita belakangan ini.
Kabupaten Bintan, dimana Ansar Ahmad pertama kali memimpin sebagai kepala daerah, dulunya hanya sebuah perkampungan yang dipenuhi hutan dan miskin infrastruktur.
Namun kini Bintan menjelma menjadi sebuah kabupaten yang gagah. Sebuah kabupaten yang dipenuhi dengan bangunan megastruktur dan kawasan industri pariwisata yang memesona.
Kreatifitas dari tangan dingin Ansar yang menyulap Bintan menjadi kabupaten yang mengundang decak kagum.
Ansar Ahmad juga dinilai berhasil mem-branding Kabupaten Bintan, sebagai Spirit of Malay yang menjadikan Kabupaten Bintan salah satu daerah di tanah air yang kaya kreatifitas kebijakan yang berpihak pada masyarakatnya.
Mulai dari diterbitkannya Kartu Pelajar sampai asuransi kematian bagi masyarakat Bintan. Segala gerak pembangunan Bintan pun dilakukan dengan penuh kreatifitas dan terobosan demi mensejahterakan rakyat.
Hasilnya, Bintan hanya butuh waktu tak sampai 10 tahun menjadi kabupaten dengan angka kemiskinan terendah, kabupaten yang dipenuhi bangunan megastruktur.
Mulai dari jalan sampai jembatan penghubung antarpulau. Prosentase angka melek huruf juga berhasil didongkrak naik tajam selama Ansar memimpin Bintan.
Bahkan kalangan lansia yang masih buta huruf diberikan program kelas khusus, yang bertujuan bagi kecerdasan masyarakat di semua lapisan umur.
Fenomena Ansar Ahmad yang kerap menjadi bahan pembicaraan membuat banyak elit politik baik pusat maupun daerah yang meliriknya.
Kalangan masyarakat awam juga merasakan bagaimana nama Ansar Ahmad begitu bergaung kuat karena keberhasilan dan prestasinya selama memimpin Bintan.
Karenanya ketika musim pemilihan umum tahun 2019, saat Ansar maju sebagai calon anggota DPR RI dari Partai Golkar untuk daerah perwakilan Kepulauan Riau, dirinya memperoleh suara yang fantastis.
Ansar mulus melenggang ke Senayan. Selama menjadi anggota DPR RI kinerjanya juga sangat terbukti bagaimana memperjuangkan aspirasi masyarakat Kepulauan Riau di pusat.
Belum genap setahun duduk sebagai anggota DPR RI Ansar Ahmad sudah membuat gebrakan dengan menuntaskan program RTLH. Hasilnya tahun 2020 ini, ribuan rumah masyarakat tidak layak huni di Kepulauan Riau dibedah dan dibantu dengan anggaran dari pusat buah dari hasil lobi Ansar Ahmad ke pusat.
Tidak hanya itu, Ansar Ahmad juga menjadi salah satu anggota DPR RI yang terus mendesak terealisasinya pembangunan jembatan Batam-Bintan, yang diperkirakan menelan anggaran lebih dari seratus trilyun rupiah tersebut.
Bahkan, karena perhatian Ansar yang besar bagi masyarakat Kepulauan Riau banyak obrolan di kedai kopi yang mengatakan Kepri baru bisa merasakan ada perwakilan di DPR RI setelah Ansar Ahmad duduk di Senayan.
Kinerjanya yang cukup berhasil selama menjadi anggota DPR RI jadi buah bibir masyarakat. Sehingga, tidak mengherankan karena hasil kerja nyata dan prestasinya yang cukup besar tersebut, menjadikan masyarakat Kepri, menggadang-gadang Ansar Ahmad untuk maju menjadi calon kepala daerah Provinsi Kepulauan Riau di pemilihan kepala daerah tahun 2020 ini.
Hal itu wajar saja, ketika Ansar Ahmad lebih dikenal karena prestasinya menjadikan masyarakat punya mimpi dan harapan besar pada sosok sederhana yang murah senyum ini.
Sosok Ansar sangat diperlukan untuk menyulap Kepulauan Riau yang merupakan etalase teras negara menjadi lebih indah, menawan dan nyaman bagi para pengunjungnya.
Kepri ini ibarat rumah kita. Ketika masyarakat mendatangi rumah kita, hal pertama yang dilihat adalah halaman dan teras rumah kita.
Kalau halaman dan teras rumah kita indah dan bagus, maka akan memberikan kesan menyenangkan bagi tamu yang akan datang ke rumah kita.
Tamu mungkin akan berlama-lama tinggal di rumah kita karena kesan yang didapatkan baik dan menyenangkan. Tapi kalau teras dan halaman rumah kita kumuh, kotor, dan tidak rapi tentu orang yang datang memberi kesan tidak baik. Masih syukur kalau tamu itu masih mau masuk ke rumah kita. Tapi kebanyakan pasti akan pergi dan enggan berkunjung lagi.
Kepulauan Riau sebagai rumah kita memerlukan sentuhan tangan dingin seorang Ansar Ahmad. Kepri tidak boleh dibiarkan stagnan. Sementara daerah yang lain sudah mengalami lompatan kemajuan yang luar biasa.
Lihatlah di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan daerah di Indonesia bagian Timur bagaimana jalan tol membelah pulau mereka. Trilyunan anggaran pusat dengan begitu mudahnya mereka dapatkan, untuk membiayai seluruh program pembangunan infrastruktur, dan program pemberdayaan masyarakat.
Kepri dapat apa? Pada hal kita menyumbang dana ke pusat yang tidak sedikit dari sumur minyak di Natuna. Padahal kita daerah terdepan Indonesia, yang semestinya mendapat perhatian secara khusus dari segi anggaran.
Ini dikarenakan pemimpin kita saat ini yang tidak punya kemampuan lobbying di pusat. Pemimpin kita saat ini, belum berhasil meyakinkan pusat, karena mungkin jaringan kerja tidak dibangun dengan kuat ke semua departemen di Kementerian.
Kita memerlukan Ansar Ahmad untuk membawa konsep “Kepri Baru”. Berbekal dengan sentuhan kreatifitas yang tidak biasa, kita yakin Ansar Ahmad mampu merealisasikan mimpi-mimpi kita, tentang Kepulauan Riau yang tidak malu pada Johor dan Singapura, yang merupakan tetangga kita yang jaraknya hanya sepelemparan bola.
Mari bangun satu persepsi.Mari kita kuatkan tekad dan perjuangan. Kepri ini akan maju, kalau dipimpin oleh sosok yang kuat dan merakyat. Sosok yang banyak kerja dan sedikit bicara.
Bersama Ansar Ahmad menuju Kepri Baru Kepri Maju.***