JANJI Ansar untuk mempercantik Ibu Kota Provinsi Kepri, Tanjungpinang, sudah terealisasi. Meski waktu memimpin lebih singkat dibanding gubernur-gubernur sebelumnya, namun beragam proyek tersebut bisa selesai tepat waktu.
Total, ada 6 proyek strategis yang dikerjakan. Ada juga revitalisasi Pulau Penyengat yang kini semakin indah, dan menjadi destinasi wisata andalan di Ibu Kota Provinsi.
Enam proyek strategis tersebut adalah, Flyover Simpang Ramayana yang mampu mengurai kemacetan. Flyover ini tidak hanya sebagai jalur baru menuju kantor pemerintahan Provinsi Kepri, tetapi juga menjadi salah satu ikon di Tanjungpinang.
Yang kedua, pembangunan pedestarian dan penataan median jalan Bandar Udara RHF. Penataan ini sangat diperlukan, karena menjadi pintu masuk ke Tanjungpinang sebagai Ibu Kota Kepri.
Pedestarian ini kini bisa dinikmati warga Tanjungpinang untuk bersantai, berolahraga, jogging dan menjadi kawasan ekonomi baru di sekitar pedestarian.
Yang ketiga, lanjutan pembangunan jalan lingkar pesisir Kota Tanjungpinang, Keempat, penataan jalan kawasan pemerintahan Kepri, di Dompak.
Yang kelima, penataan kawasan Kota Lama Jalan Merdeka. Dengan tidak menghilangkan kekhasan kota lama. Kini, kawasan kota lama sudah bisa dinikmati langsung oleh masyarakat Tanjungpinang dan wisatawan yang berkunjung.
Beberapa event pun telah digelar di kawasan ini. Seperti Festival Moon Cake, Festival Lampion Lantern Dream Parade 2022 yang dihadiri ribuan warga ibu kota.
Kemudian Festival Kopi Merdeka yang menjadi agenda pariwisata Kepri dan masuk program Kharisma Event Nusantara (KEN), dan berbagai event lainnya. Tidak hanya untuk event, suasana sekarang di Kota Lama juga lebih tertata dan instagramble.
Proyek strategis Ansar berikutnya, yakni, pembangunan integrasi dermaga pelantar I dan II. Pembangunan ini bertujuan, memudahkan lalu lalang kendaraan di kawasan tersebut. Juga memudahkan proses bongkar muat.
Kawasan integrasi dua pelantar ini, diprediksi bakal menjadi jadi pusat ekonomi di Ibu Kota Provinsi Kepri, Tanjungpinang.
Untuk fasilitas penunjang di kawasan ini, Ansar pun berhasil melobi Millenium Challenge Corporation (MCC), Amerika Serikat dalam program Compact-2 hingga MCC memberikan hibah untuk peningkatan fasilitas di kedua pelantar ini.
Environmental and Social Associate Director MCC, Jason Jones menyebut, hibah dalam Program Compact-2, adalah dana yang berasal dari pembayaran pajak masyarakat Amerika Serikat, yang digunakan untuk memberi manfaat bagi negara-negara sedang berkembang.
Selain 6 proyek strategis tersebut, Ansar pun mampu menyulap Akau Potong Lembu menjadi lebih rapi dan nyaman. Berkolaborasi dengan Pemko, tempat legendaris ini semakin menjadi daya tarik kulineran ketika berkunjung ke Tanjungpinang.
Tidak hanya itu, Ansar juga tetap menjaga marwah melayu dengan membangun Gedung Adat Melayu yang diresmikan Wakapolri Komjen Pol Agus Andrianto, dan Menparekraf Sandiaga Uno, pada 5 Agustus 2024, lalu.
Komjen Agus saat itu menyampaikan, Gedung LAM ini akan menjadi pusat pelestarian dan pengembangan adat istiadat Melayu di Indonesia, serta sarana utama untuk kegiatan musyawarah dalam penyelesaian masalah di masyarakat.
“Semoga dengan adanya gedung lembaga Adat ini, kita semua terus berkomitmen untuk menjaga dan mengembangkan budaya Melayu,” ujarnya.
Untuk mendukung UMKM, Ansar pun membangun Gedung Dekranasda Creative Space di Kawasan Gurindam 12, Kota Tanjungpinang yang mulai beroperasi setelah diresmikan olehnya pada Sabtu (3/8/2024).
Gubernur Ansar kala itu mengatakan, gedung tersebut dapat dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM di Kepri sebagai pusat promosi dan pemasaran produk-produk mereka.
“Karena gedung ini sengaja didesain memiliki ruang produksi hingga ruang penjualan offline dan media digital,” katanya, kepada hariankepri.com.
Selain itu, sambungnya, gedung tersebut tentunya dapat menjadi rumah kreatif bagi para pengrajin untuk mengembangkan produknya.
Fokus Gubernur Ansar dalam membangun infrastruktur di Tanjungpinang, perlu diapresiasi. Karena infrastruktur yang baik juga menunjukkan kemajuan pembangunan suatu daerah.
Ketersediaan infrastruktur yang andal, merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung kegiatan ekonomi maupun pertumbuhan dunia usaha.
Membangun infrastruktur selalu menjadi fokus Ansar sejak dulu. Ketika menjabat Bupati Bintan dua periode, pembangunan jalan lintas barat, salah satu prestasi Ansar yang kini dinikmati oleh warga Kepri. Baik yang mendukung maupun yang saat ini kontra dengannya.
Jalan lintas barat sejauh 45 km kini menjadi jalur utama transportasi, dan ekspedisi Tanjungpinang-Bintan-Batam dan sebaliknya.
Ekonomi sepanjang jalur ini pun terus tumbuh. Bahkan sepanjang jalur ini juga sudah berdiri berbagai tempat kuliner, resort dan SPBU. (arp)