Site icon Harian Kepri

Ansar Minta PLN Jelaskan ke Masyarakat Batam Soal Tarif Listrik yang Naik

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad-f/zulfikar-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad secara tegas meminta kepada PLN Batam, untuk menjelaskan kepada masyarakat terkait rencana kenaikan tarif listrik di Kota Industri itu pada Triwulan III Tahun 2024 ini.

“Kita minta PLN Batam jelaskan dan sosialisasikan dulu secara masif, supaya masyarakat tahu alasan dan penyebab tarif listrik naik, lalu lihat seperti apa tanggapan masyarakat,” katanya, kepada hariankepri.com, kemarin.

Memang menurut orang nomor satu di Provinsi Kepri itu, kewenangan kenaikan tarif listrik di Batam, sepenuhnya adalah kewenangan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Kita berharap, kenaikan tarif listrik di Batam sejalan dengan peningkatan pelayanan kepada masyarakat agar semakin lebih baik,” paparnya.

Ansar menduga, dasar PLN Batam untuk menaikkan tarif listrik, disebabkan karena beban operasional perusahaan tersebut. Karena kata dia, PLN Batam dalam melayani listrik kepada masyarakat, tidak mendapatkan subsidi dan kompensasi dari pemerintah.

“Karena memang dikelola secara mandiri oleh PLN Batam. Mungkin, beban operasional jadi salah satu alasan PLN Batam menaikkan tarif listrik,” tuturnya.

Sementara itu dilansir dari laman resmi Kementerian ESDM, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P Hutajulu mengatakan penyesuaian tarif tenaga listrik (tariff adjustment) di Batam terjadi, karena perubahan parameter makro ekonomi kurs, inflasi, dan harga energi primer terkini.

Dia menjelaskan, bahwa parameter ekonomi makro yang digunakan untuk tariff adjustment triwulan III 2024 telah berubah signifikan dari asumsi ekonomi tahun 2017.

Perubahan tersebut di antaranya kurs sebesar Rp15.656,22/USD dari Rp13.300/USD, harga gas sebesar 6,39 USD/MMBTU dari 5,8 USD/MMBTU, dan harga batubara sebesar 65,90 USD/ton dari 58 USD/ton.

“PT. PLN Batam yang semenjak tahun 2017 belum pernah memberlakukan penyesuaian tarif,” katanya.

Penerapan tariff adjustment yang akan berlaku di triwulan III 2024 antara 6,00 – 9,83 persen hanya menyasar 11 dari 23 golongan pelanggan.

Menurutnya, Pemerintah sangat berhati-hati dalam menerapkan tariff adjustment dengan tetap menjaga daya saing industri di Batam.

“Sehingga sebagian golongan tarif listrik di Batam masih di bawah biaya pokok penyediaan tenaga listrik,” jelasnya.

Jisman juga menyampaikan, dengan implementasi tariff adjustment tersebut, PT PLN Batam memperoleh margin sebesar 3,04 persen yang sebelumnya masih negatif.

Hal ini, sambung dia, dapat lebih mendorong PT PLN Batam meningkatkan keandalan dan pelayanan kepada masyarakat.

“Kami (juga) tetap meminta PLN Batam dapat meningkatkan efisiensi operasional sehingga dapat menjaga keberlangsungan penyediaan usaha listrik di Batam,” pungkasnya.(adv)

Exit mobile version