Site icon Harian Kepri

Ansar Sambut Baik Solusi DPRD Kepri Potong Pokir untuk Tutupi Defisit

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad-f/zulfikar-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menyambut baik, usulan dari Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kepri, Wahyu Wahyudin yang menawarkan solusi dengan memangkas dana pokok pikiran (pokir) untuk menutup defisit anggaran di APBD 2022.

“Ya, hal itu tentu boleh saja,” katanya kepada hariankepri.com, di Aula Wan Seri Beni, Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang, Selasa (2/8/2022) kemarin.

Menurutnya, di tengah situasi saat ini, maka, semua pihak termasuk anggota DPRD Kepri hendaknya mesti saling memahami.

“Dengan situasi begini, semua pihak mestinya harus saling memahamilah,” sebutnya.

Disinggung, upaya Pemprov Kepri untuk mengantisipasi defisit anggaran di APBD Kepri tahun 2022 ini. Orang nomor satu di Provinsi Kepri itu menyebut, Pemprov Kepri masih merumuskan solusi untuk mengatasi hal tersebut.

“Kita (masih) melihat skema apa yang akan kita buat,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kepri, Wahyu Wahyudin menyampaikan, APBD Kepri tahun 2022 ini mengalami defisit sekitar Rp 200 miliar.

Menurut Politisi PKS itu, defisit tersebut terjadi karena pendapatan dari sektor pajak kendaraan yang belum maksimal. Karena, ujarnya, hingga semester 1 tahun anggaran 2022 ini pendapatan dari sektor tersebut secara persentase baru terealisasi sebanyak 60 persen.

“Idealnya itu 75 persen. Kalau bisa sampai 75 persen, maka akan ada yang bisa terselamatkan (tidak defisit),” katanya, kepada hariankepri.com, Kamis (28/7/2022).

Selain itu sambungnya, Silpa di tahun anggaran 2022 yang angkanya tergolong cukup tinggi, juga menjadi faktor pemicu terjadinya defisit di tahun anggaran 2022 ini.

Sebagai solusi untuk mengatasi defisit tersebut, ada sejumlah opsi yang bisa dijalankan untuk menutup defisit anggaran di APBD 2022 ini. Seperti, menggesa realisasi PAD dan mencari PAD baru.

Kemudian, melakukan refocusing terhadap sejumlah anggaran di seluruh OPD Pemprov Kepri. Adapun anggaran yang diprioritaskan untuk direfocusing seperti anggaran kegiatan di hotel dan juga anggaran perjalanan dinas.

“Termasuk perjalanan dinas dewan sebagian mungkin masuk ya, tapi yang diutamakan untuk OPD-OPD dulu yang tidak terlalu urgent, karena masih bisa virtual sekarang,” jelas Politisi PKS ini.

Bila hal itu belum juga mencukupi untuk menutup defisit, maka, selanjutnya, yakni dengan memangkas anggaran pokok pokiran (pokir) para anggota DPRD Provinsi Kepri.

“Tapi yang saat ini diprioritaskan untuk direfocusing yakni anggaran yang diperuntukkan bagi kegiatan-kegiatan di OPD. Alasannya, pokir memang belum masuk, tapi kalau dari hasil refocusing tidak mencukupi akan tetap dimasukkan,” paparnya.

Menurutnya, penyebab, anggaran pokir DPRD menjadi solusi terakhir untuk mengatasi defisit. Karena, anggaran pokir tersebut diperuntukan bagi masyarakat.

“Karena itu, kami tekankan ke Pemprov Kepri bagaimana PAD bisa menambah sehingga pokir tidak terganggu. Karena pokir ini langsung berhubungan dengan masyarakat. Seperti semenisasi jalan dan segala macam, itukan janji ke masyarakat,” pungkasnya.(kar)

Exit mobile version