TANJUNGPINANG (HAKA) – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menyatakan, di tahun anggaran 2024, nilai plafon pinjaman untuk program bantuan bunga nol persen pelaku UMKM akan dinaikkan menjadi Rp 40 juta.
“Angka ini naik 100 persen, dibandingkan maksimal pinjaman sejak kebijakan ini digulirkan di tahun 2021 lalu, yakni Rp20 juta,” katanya, Rabu (11/10/2023).
Ansar mengutarakan, kebijakan menaikkan plafon pinjaman tersebut berdasarkan beberapa pertimbangan. Salah satunya, mendengarkan aspirasi dan masukan dari para pelaku UMKM di Kepri.
“Ini merupakan hasil evaluasi berdasarkan masukan dari pelaku UMKM. Mereka membutuhkan bantuan modal yang lebih besar sebab di angka sebelumnya terasa kurang maksimal,” paparnya.
Selain itu, keputusannya untuk menaikkan plafon pinjaman itu juga karena antusias masyarakat yang cukup tinggi untuk memanfaatkan program ini.
Orang nomor satu di Kepri itu pun meminta, kepada seluruh pemda di Provinsi Kepri agar menyosialisasikan program ini kepada masyarakat.
“Ini untuk memastikan agar pelaku UMKM dapat memanfaatkan program ini di tengah menggeliatnya pertumbuhan ekonomi Kepri,” pungkasnya.
Sementara itu, berdasarkan data yang dirilis Bank Riau Kepri Syariah, hingga 30 September 2023, sebanyak 1.100 UMKM memanfaatkan program ini. Rinciannya 142 UMKM pada tahun 2021, 613 UMKM pada tahun 2022, dan 345 UMKM pada tahun 2023.
Sedangkan, plafon kredit yang terserap mencapai Rp 20,72 miliar dengan total margin subsidi yang telah ditanggung Pemprov Kepri mencapai Rp. 1,94 miliar.
1.100 UMKM yang telah memanfaatkan program ini tersebar di seluruh Kepri. Jumlah terbesar dari Natuna sebanyak 349 UMKM dengan plafon pinjaman mencapai Rp 6,64 miliar.
Selanjutnya diikuti Kota Tanjungpinang sebanyak 259 UMKM dengan plafon Rp 4,94 miliar, kemudian Karimun sebanyak 169 UMKM dengan plafon Rp 3,18 miliar.
Kemudian Kota Batam sebanyak 124 UMKM dengan plafon Rp 2,26 miliar, Lingga 92 UMKM plafon Rp 1,66 miliar, Bintan 64 UMKM dengan plafon Rp 1,25 miliar dan terakhir Kabupaten Anambas sebanyak 43 UMKM dengan plafon Rp808 juta.
Namun dibandingkan jumlah UMKM Kepri keseluruhan yaitu kurang lebih 164 ribu, UMKM yang telah memanfaatkan program ini hanya sebagian kecil saja, sekitar 0,7 persen.(adv)