Beranda Lipsus Editorial

Ansar vs Rudi, Bertarung atau Bergabung?

0
Kolase foto Ansar Ahmad dan HM Rudi dengan background Kantor Gubernur Kepri di Dompak-f/dok-hariankepri.com

TAK sampai dua bulan lagi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) seantero nusantara, akan membuka pendaftaran calon kepala daerah untuk Pilkada tahun 2024. Kontestasi politik di Kepri juga ikut menghangat.

Tiga nama menguat dalam menyongsong Pemilihan Gubernur Kepri 2024. Ansar Ahmad sebagai petahana, Muhammad Rudi Wali Kota Batam, dan Kapolda Kepri Irjen Pol Yan Fitri Halimansyah.

Namun, dari ketiga nama itu, Ansar dan Rudi yang sangat menonjol. Berdasarkan hasil survei, dari salah satu lembaga yang belum bersedia untuk di-publish, kedua tokoh ini angka persentasenya bersaing ketat.

Jika menilik kekuatan keduanya saat Pilkada Tahun 2020, figur Ansar populer di Tanjungpinang, kemudian di Bintan, Natuna, Lingga dan Anambas, dengan total perolehan suara 308.553 dari 772.030 suara sah, atau mencapai 39,97 persen.

Ansar saat itu berpasangan dengan Marlin Agustina, yang hingga kini masih setia berada di kursi Wakil Gubernur (Wagub) Kepri. Seandainya Ansar Ahmad mampu mempertahankan suara Pilgub Kepri 2020, apalagi bisa menaikkan dengan memilih wakil yang mampu mendongkrak elektabilitas, hampir pasti jalan Ansar ke periode kedua Gubernur Kepri akan mulus.

Sedangkan Rudi, sangat menguasai Kota Batam. Terlihat, dari hasil pemilihan Wali Kota tahun 2020, perolehannya mencapai 267.497 suara dari 366.135 suara sah, atau mencapai 73 persen untuk Rudi dan Amsakar.

Dari data-data tersebut sudah bisa tergambar kekuatan Ansar dan Rudi. Meski terjadi pergeseran, tidak akan terlalu jauh. Sehingga, tak salah jika hasil dari salah satu lembaga survei nasional itu, menempatkan angka keduanya cukup berdekatan.

Kekuatan suara Ansar dan Rudi juga sangat tergantung dengan strategi keduanya. Elektoral bisa meningkat, bisa juga turun. Untuk itu lah, Ansar dan Rudi makin gencar mempublikasikan program keberhasilan dalam kepemimpinannya.

Baca juga:  Penumpang RoRo di Tanjunguban Naik 25 Persen, ASDP Tambah 3 Armada

Persaingan keduanya juga memunculkan sentimen positif, yang pada akhirnya keduanya menyajikan keberhasilan selama hampir 4 tahun memimpin. Jika ada sentimen negatif, itu terjadi di arus bawah, yang tidak terlepas dari dinamika politik dalam iklim demokrasi.

Kini, pada kenyataannya, baru Ansar yang memiliki rekomendasi dari Partai Golkar untuk maju di Pilgub Kepri. Partai ini tanpa koalisi, pun sudah bisa mendaftarkan Ansar bersama pasangannya ke KPU Kepri 27 Agustus mendatang.

Lain halnya dengan Rudi. Meski telah menggaungkan maju di Pilgub Kepri, tapi hingga sekarang, Kepala BP Batam ini belum mendapatkan rekomendasi dari partainya sendiri, dan dukungan dari partai lain.

Apalagi, penunjukkan Amsakar Ahmad sebagai bakal calon Wali Kota Batam yang diusung oleh NasDem semakin memberi sinyal, bahwa figur yang diinginkan Rudi memakai NasDem Batam, tidak mendapat restu dari Surya Paloh si empunya Partai NasDem.

Spekulasi pun berkembang, bahwa aksi borong partai ala Amsakar-Li Claudia juga akan menular ke level pilgub. Fakta politik Batam, dan mesranya Ansar dengan Gerindra makin memberi sinyal, banyak partai yang akan merapat ke Ansar. Pilihan alternatif pun muncul, Ansar dan Rudi akan bergabung?, atau tetap bertarung hingga 27 November nanti. Wallahu a’lam bishawab, kita tunggu saja deklarasi keduanya. (arp)

example bannerexample banner

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini