TANJUNGPINANG (HAKA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri membentuk Satgas penanganan Penyakit Mulut Kuku (PMK) di Provinsi Kepri.
Gubernur Ansar Ahmad menyampaikan, langkah ini diambil, sebagai antisipasi untuk memenuhi kebutuhan hewan ternak, seperti sapi dan kambing harian dan menjelang Idul Adha.
“Karena mewabahnya PMK ini berdekatan dengan hari Raya Idul Adha, pemenuhan kebutuhan hewan qurban juga menjadi prioritas,” katanya, di Gedung DPRD Provinsi Kepri, Senin (23/5/2022).
Ansar menjelaskan, bagi daerah yang kebutuhan hewan kurbannya masih kurang, maka, daerah tersebut diminta untuk segera mengirimkan data kebutuhan hewan kurban kepada Pemprov Kepri.
“Setelah itu bahas dan konkret kan bagaimana teknis datangkan hewan qurban tersebut dari provinsi lain. Tapi kita merekomendasikan hewan itu didatangkan dari daerah Lampung atau Bali,” tuturnya.
Pemprov Kepri, sambungnya, akan memudahkan proses kedatangan hewan kurban tersebut. Namun, dengan catatan hewan kurban itu berasal dari daerah yang tidak terkontaminasi PMK.
Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan (DP2KH) Provinsi Kepri, Rika Azmi menyampaikan, jika merujuk pada Idul Adha tahun 2021 lalu, jumlah hewan kurban yang dipotong di seluruh wilayah Kepri sebanyak 7.465 ekor.
“Saat ini jumlah hewan kurban yang tersedia di Kepri sebanyak 5.708 ekor, tentu masih ada kekurangan. Inilah yang akan kita carikan solusi terhadap pemenuhan kebutuhan hewan qurban tahun ini,” sebutnya. (kar)