TANJUNGPINANG (HAKA) – Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kepri tahun 2021, dipastikan mengalami defisit sebesar Rp 250 miliar.
Gubernur Ansar Ahmad menyampaikan, atas kondisi tersebut, maka di tahun anggaran ini bakal ada tunda bayar untuk sejumlah kegiatan tahun 2021.
“Akan kita evaluasi karena akan ada tunda bayar,” katanya, di Gedung Daerah, Kota Tanjungpinang, Senin (27/12/2021).
Lebih lanjut ia mengutarakan, defisit itu dikarenakan pada tahun anggaran 2021 pendapatan Rp 200 miliar, dari sektor labuh jangkar dimasukkan dalam proyeksi pendapatan. Padahal kata dia, pendapatan dari sektor tersebut belum pasti.
“Sehingga menyebabkan terjadinya defisit anggaran,” jelasnya.
Orang nomor satu di Provinsi Kepri itu menegaskan, di tahun anggaran 2022 mendatang, Pemprov Kepri memastikan tidak akan ada kegiatan yang sifatnya tunda bayar.
“Tahun 2022 tidak akan defisit, karena kita susun target pendapatan itu konservatif,” tuturnya.
Untuk diketahui, penyusunan APBD Kepri tahun 2021 disusun sebelum era kepemimpinan Gubernur Kepri, Ansar Ahmad dan Wakil Gubernur Kepri, Marlin Agustina.
Dalam APBD yang disusun di era kepemimpinan Pjs Gubernur Kepri, Bahtiar Baharuddin itu, jumlah anggaran yang ditetapkan Rp 3,986 triliun. Angka tersebut naik sebesar Rp 29 miliar dibanding APBD 2020 Provinsi Kepri.
Kemudian, pada APBD P 2021, jumlah itu turun sebesar Rp 68,246 miliar. Sehingga menjadi Rp 3,918 triliun.(kar)