BINTAN (HAKA) – Association of Indonesian Travel Agent (ASITA), ikut angkat suara terkait pencemaran limbah minyak di sejumlah pantai Kabupaten Bintan.
Ketua ASITA Tanjungpinang-Bintan, Sapril Sembiring menyebut, permasalahan pencemaran lingkungan tersebut, mesti menjadi perhatian utama bagi pemerintah daerah.
Karena kata dia, jika persoalan ini terus dibiarkan tanpa solusi, tentu akan berimbas pada jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Provinsi Kepri.
“Ilustrasinya kalau ada 200 wisman yang mau datang ke Bintan, tapi di lokasi wisata yang mereka datangi itu ada limbahnya, berarti ada 200 wisman yang kecewa. Ini kalau dibiarkan tentu tidak baik,” katanya, Jumat (17/1/2020).
Ia berharap, pemda dalam hal ini Pemprov Kepri dan Pemkab Bintan dapat segera mencari solusi.
Karena, jika keadaan ini terus dibiarkan tanpa ada langkah preventif dari pemda, tentu akan membangun citra buruk wisata yang ada di Kepulauan Riau.
Sebagai daerah yang kunjungan wisatawannya saat ini terbanyak kedua di Indonesia setelah Provinsi Bali, tentu akan berdampak pada pendapatan daerah dari sektor pariwisata.
“Jangan sampai, para wisatawan enggan untuk datang ke Bintan,” pungkasnya. (ndi)