TANJUNGPINANG (HAKA) – Direktur Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Tanjungpinang, Iwan Iskandar menyatakan kesiapannya, jika asrama mahasiswa digunakan sebagai lokasi karantina terpadu pasien covid-19.
“Beliau tadi ngajak saya melihat kondisi asrama itu, dan mereka siap jika dijadikan lokasi karantina terpadu,” ungkap Anggota DPRD Kepri Dapil Tanjungpinang, Rudi Chua kepada hariankepri.com, Kamis (8/7/2021).
Menurut Rudi, bangunan asrama yang berada persis di belakang gedung perkuliahan itu, sangat layak digunakan. Karena, bentuknya pun kamar-kamar permanen.
“Kalau dibandingkan dengan lokasi karantina di SMK 3 Tanjungpinang, yang ini lebih bagus dan layak. Setiap kamar maksimal diisi 2 orang. Sekeliling juga sudah dipagar tinggi,” jelasnya.
Bahkan, sambung Rudi, fasilitas tempat tidur berupa ranjang sudah tersedia, tinggal diberi kasur saja. Sebab selama ini, kasur yang digunakan telah disimpan untuk para mahasiswa nanti.
“Karena kuliahnya tidak secara langsung, makanya asramanya kosong. Sehingga kalau digunakan untuk karantina pasien covid sangat memungkinkan,” terangnya.
Rudi menyebutkan, jumlah kapasitas di asrama mahasiswa poltekkes itu bisa menampung 150 orang. Terbagi dua, ada untuk putra, dan untuk putri.
“Berhubung ini adalah aset dari Kementerian Kesehatan, makanya pihak poltekkes sangat bersedia jika diminta pemda dijadikan lokasi karantina terpadu,” imbuhnya.
Ia pun berharap, Satgas Covid di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri dan Pemko Tanjungpinang, segera berkoordinasi dengan pihak poltekkes dalam rangka penggunaan asrama tersebut.
“Pak Direktur tadi sudah ajak saya berkeliling melihat kondisi asrama dan menyatakan siap untuk dipinjamkan ke satgas covid,” tukasnya. (fik)